Rabu, 01 Februari 2012 | 16:40 WIB
TEMPO.CO- Wanita yang makan sekitar tiga porsi ikan per minggu dapat mengurangi risiko tumbuhnya polip usus besar dibanding mereka yang hanya makan satu porsi. Risiko para pencinta hidangan laut terkena polip hanya 33 persen dibandingkan mereka yang jarang mengkonsumsi ikan.
Meski penelitian itu tidak membuktikan makanan laut dapat melindungi tubuh dari polip, "Setidaknya ada sesuatu nyata yang sedang terjadi," kata Dr. Edward Giovannucci, seorang profesor di Harvard School of Public Health di Boston, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, pekan lalu.
Sebuah polip--juga disebut adenoma--adalah jaringan berbentuk jamur yang tumbuh di dinding usus besar dan berpotensi menjadi kanker kolorektal. Ide awal penelitian ini adalah lemak omega-3 dalam ikan mungkin memiliki efek anti-inflamasi, serupa dengan aspirin, yang dapat mencegah perkembangan polip.
Giovannucci mengatakan percobaan sebelumnya pada hewan menunjukkan omega-3 lemak dapat mengurangi risiko kanker ini. Tapi perlu diketahui, studi pada manusia memiliki hasil yang beragam.
Dalam studi terbaru yang diterbitkan The American Journal of Clinical Nutrition ini para peneliti menyurvei lebih dari 5.300 orang tentang kebiasaan makan mereka. Semua peserta diminta melakukan kolonoskopi. Tim kemudian membandingkan 1.400 perempuan tanpa polip dengan 456 perempuan yang telah terdeteksi adenoma selama prosedur itu dilakukan.
Di antara perempuan dengan adenoma, 23 persen berada pada peringkat terbawah di antara pemakan ikan. Sementara 15 persen berada di peringkat lima teratas. Itu berarti orang yang makan banyak makanan laut terlindungi dari polip. Sebab, jika tidak, seharusnya memiliki persentase yang sama.
Setelah memperhitungkan perbedaan seperti usia, merokok, dan penggunaan aspirin, wanita yang makan ikan--setidaknya tiga porsi dalam seminggu--ternyata memiliki kemungkinan polip 33 persen dibandingkan mereka yang makan ikan kurang dari seminggu sekali.
Tentu saja penelitian ini tidak mengesampingkan ada faktor lain yang dapat menjelaskan temuan. Sebagai contoh, mungkin pencinta ikan memiliki perilaku hidup sehat lainnya yang mengurangi risiko polip.
Dr. Harvey Murff, penulis utama penelitian dan seorang profesor di Universitas Vanderbilt di Nashville, Tennessee, mengatakan polip adalah salah satu "tersangka" utama penyebab kanker. "Adenoma umumnya diyakini sebagai pendahulu kanker," kata Murff kepada Reuters Health. "Anda akan berpikir bahwa mengurangi risiko adenoma dapat mengurangi risiko kanker."
Meski angka risiko 33 persen itu tidak besar, Giovannucci mengatakan, "Temuan ini penting karena kanker kolorektal adalah kanker yang lazim ditemukan."
Sekitar 140 ribu kasus baru kanker usus besar dan dubur didiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat, dan lebih dari 50 ribu orang akan mati dari kanker. Menurut American Cancer Society, risiko seumur hidup mengembangkan penyakit ini sekitar 20 persen.
REUTERS | NININ DAMAYANTI