Rabu, 08 Februari 2012 | 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pubertas adalah masa sulit bagi remaja putri. Apakah berkembang terlalu cepat atau terlalu lambat, perubahan bentuk ini bisa menyebabkan sumber penderitaan. Inilah yang terjadi pada Ellie Jaycock, gadis 17 tahun yang memiliki ukuran payudara 34K (angka 34 menunjukkan lingkar tubuh bagian dada, huruf K menunjukkan ukuran cup payudara, dari yang terkecil A, sampai dalam kasus ini K) tanpa operasi. Dia telah didiagnosis dengan kondisi langka yang menyebabkan payudaranya berkembang pesat di masa pubertas.
Sekarang Ellie, seorang mahasiswa dari Timur Looe, Cornwall, sangat ingin menjalani operasi untuk mengurangi ukuran payudaranya, lantaran menyebabkannya menderita nyeri di punggung. Namun dokter menolak mengoperasi sampai dia berumur 21 dan pertumbuhannya berhenti. Ellie berusaha meyakinkan dokter bahwa selama Sembilan bulan ini payudaranya tidak membesar lagi. Toh, dokter masih menolaknya mengoperasi.
Ellie sebenarnya gadis ramping. Terlihat dari ukuran lingkar dadanya cuma 34. Dia biasa menggunakan ukuran baju 10 tapi karena payudaranya yang ekstra besar ini, ia harus mengenakan baju ukuran 18 di bagian atas untuk mengakomodasi dadanya. Selain menyebabkan sakit di punggung, payudara raksasanya ini telah membuatnya minder.
"Payudaraku yang merusak hidupku," katanya dalam sebuah wawancara dengan majalah Closer, seperti dikutip Daily Mail pada 7 Februari 2002 "Gadis-gadis mencemooh dan orang-orang berteriak, Siapa yang kau pikirkan. Jordan? (nama lain model Katie Price yang berkali-kali membesarkan payudaranya) Saya tidak tahu bagaimana akan mengatasinya sampai aku 21."
Pada awalnya, payudara Ellie terlihat berkembang secara normal. Saat itu, ia membeli bra pertamanya berukuran 34B ketika dia berusia 12 tahun. Tapi sejak saat itu, payudara Ellie mulai bertambah besar secara dramatis.
Pada usia 13, payudaranya membesar dari cup C-ke DD selama liburan musim panas. Saat itulah, dia mulai merasakan sakit yang amat sangat di payudaranya, bahu seperti lumpuh, dan sakit punggung. Saat ia berusia 14, ia memerlukan bra ukuran 34F ukuran. Ibu tirinya Sandy, 39, seorang asisten dosen, dan ayah Richard, 44,tukang listrik, membawa putrinya ke dokter spesialis.
Oleh dokter, Ellie diberikan obat pereda rasa sakit dan hormon untuk memperlambat pertumbuhan. Tapi obat itu tidak manjur. Bulan berlalu dan payudaranya berke,bang menjadi cup H. Rasa sakit kembali menyiksa.
Ellie makin rendah diri lantaran dihina teman-teman sekolahnya. Mereka menjuluki dengan Tittie Tania. Gadis cantik ini juga dituduh telah menyumpal bra agar terlihat besar.
Orang asing di jalan berteriak penyalahgunaan padanya,mengejek dia untuk apa mereka menganggap itu aneh implan. Orang-orang asing melecehkannya dan berasumsi gadis pirang ini sudah melakukan implant payudaranya.
Setahun kemudian, Ellie dan keluarganya memohon dokter agar bersedia mengecilkan payudaranya. Namun karena tubuhnya masih mungkin tumbuh lagi, Ellie diminta menunggu sampai usai 21 tahun. Dokter setuju untuk mengoperasinya lantaran pembesaran ini bisa merusaksaluran susu dan membuatnya sulit menyusui nanti.
Operasi itu akan menelan biaya 7.000 poundsterling, yang tak mungkin bisa dijangkau Ellie yang kini kuliah manajemen perhotelan. Hinaan itu masih ia terima hingga kini. Saat magang di sebuah restoran, ia menemukan sebuah kartun tentang dirinya ruang staf yang mengatakan, "suaminya tidak akan perlu bantal." Toh, sebenarnya, sosok Ellie justru akan membuat banyak iri ribuan wanita yang terobsesi memiliki payudara besar dengan operasi.
Yang paling membebaninya adalah, payudaranya itu membuatnya sukar menemukan pacar. Kepercayaan dirinya yang memudar itu membuatnya harus ekstra teliti menelusuri motif para lelaki yang mendekatinya.
DAILYMAIL| ISTIQOMATUL