KOMPAS.com - Perempuan selalu berpikir, fashion itu hanya untuk mereka yang tubuhnya langsing dan proporsional. Untuk mereka yang tubuhnya besar di bagian pinggul (bentuk buah pir) atau besar di bagian atas, jangan harap bisa tampil gaya. Memilih pakaian dengan ukuran yang pas saja sudah jadi masalah tersendiri.
Namun Soemah Gorecki, Fashion Coaching Manager Sophie Paris, tidak sependapat dengan hal ini. "Fashion itu bukan hanya untuk orang yang sempurna. Fashion itu harus fun, dan kalau Anda butuh panduan sebagai tuntunan, silakan saja," paparnya, saat membahas buku Fashion A'la Perancis dari Sophie Paris, di Skenoo Hall Gandaria City, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pakar public speaking dan fashion coaching Becky Tumewu mendukung pernyataan Soemah tersebut. Menurutnya, setiap pribadi berhak untuk tampil menarik. Tapi, sebaiknya tidak dengan meniru gaya orang lain. "Saat kita nyaman dengan diri sendiri, kita pasti juga nyaman dan tidak segan menampilkan diri kita. Tetapi, jangan maksa. Tiap orang punya keistimewaan, jadi kita harus bisa jadi diri sendiri," timpalnya.
Untuk membantu kaum perempuan mengenali dirinya, dan menemukan apa yang istimewa dengan dirinya, itulah Fashion A'la Perancis diluncurkan. Buku ini berisi dasar untuk mengenali bentuk tubuh kita. Sebab, mengenali bentuk tubuh kita adalah kunci mendapatkan penampilan yang baik, demikian menurut Soemah.
Di dalam buku ini dipaparkan tujuh bentuk tubuh perempuan. Setiap bentuk tubuh memiliki nilai plus dan minusnya. Sehabis melahirkan, misalnya, bentuk tubuh perempuan pasti akan berubah. Agar tetap tampil menarik, kuncinya adalah menerima kondisi tersebut. Semakin Anda mampu menerima kondisi diri, semakin mungkin kita bisa tampil memikat.
Misalnya Anda ingin kelihatan lebih kurus. Coba kenakan dress model lurus dengan belt di bawah dada. Lalu kenakan aksesori dengan warna yang kontras dengan busananya, agar perhatian orang lebih ke arah aksesori, demikian saran sang penulis buku, Arnaud Roca.
"Konsep buku ini adalah membantu orang bisa lebih pede dalam bergaya. Saya nggak mau orang menjadi fashion victim. Daripada tampil trendi, lebih baik orang mempunyai gaya sendiri yang disesuaikan dengan bentuk tubuh mereka," tambah Arnaud, yang juga Creative Director Sophie Paris ini.
Dorongan untuk menemukan gaya sendiri ini perlu dilakukan karena pada dasarnya setiap orang pasti memiliki selera masing-masing. Bila Anda belum menemukan gaya Anda sendiri, pada awalnya Anda mungkin perlu sedikit menyimak penampilan orang-orang yang menurut Anda menarik. Setelah itu, lama-kelamaan kita akan mampu menemukan gaya dan selera kita sendiri.
"Saya juga tahu selera saya. Tetapi kalau ada teman yang bisa memberi saran soal tren, memberikan efek-efek tertentu pada pakaian, itu akan menyenangkan, untuk memberi variasi pada penampilan. Asal cocok untuk kita, karena kita yang mengenal diri kita," katanya lagi.
Editor :
Dini
.png)
