Kompas.com - Banyak wanita menganggap kegiatan bersenggama dengan pasangannya agak menjijikkan gara-gara harus melibatkan air liur, keringat, aroma tubuh, dan tentu saja cairan di organ genital. Karena itulah perlu dilakukan perangsangan alias foreplay.
Pemanasan sebelum menuju intercourse atau bersenggama sangat penting untuk membangun mood berhubungan seks. Termasuk juga untuk menghilangkan rasa "jijik" tadi.
Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah penelitian di Belanda terhadap 90 wanita. Ternyata, para wanita yang merasa terangsang mengaku rasa jijiknya berkurang. Rangsangan yang baik juga memengaruhi dorongan bercinta.
"Rangsangan seksual akan mengurangi rasa penolakan bahkan meningkatkan kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang normalnya ia anggap menjijikkan," kata Dr.Ian Kerner, konselor seksual.
Kurangnya rangsangan juga akan membuat seorang wanita kurang menikmati seks. Gairah seks yang rendah itu pada akhirnya membuat lubrikasi daerah vagina menjadi berkurang sehingga terasa nyeri saat bersenggama.
Pada kasus yang ekstrem kondisi hubungan seks yang kurang memuaskan itu akan menyebabkan asosiasi yang buruk terhadap seks sehingga seseorang selalu menghindari hubungan seks.
Seperti diketahui orgasme akan tercapai jika fungsi seksual dalam kondisi baik. Dari sisi pria itu berarti ereksinya optimal sementara di sisi wanita, diperlukan lubrikasi pada vagina dan rangsangan fisik dan psikis yang cukup.