Kompas.com - Para ilmuwan berhasil mengungkap mekanisme sistem imun yang menyebabkan mengapa ada beberapa orang memiliki kekebalan alami melawan HIV. Hasil temuan ini diharapkan menjadi titik terang menuju terciptanya vaksin HIV/AIDS.
Pada sebagian besar orang, infeksi HIV yang tidak mendapatkan terapi antivirus bisa berkembang menjadi AIDS. Tetapi, pada 1 dari 300 orang yang terinfeksi HIV mereka tetap tak terkena AIDS meski tak mengonsumsi obat. Orang-orang ini oleh para ilmuwan dijuluki sebagai "pengontrol elit" (elite controllers).
Setelah melakukan serangkaian eksperimen dengan hewan di laboratorium, tim ilmuwan menyimpulkan bahwa pengontrol elit mampu menekan HIV dengan membangkitkan sel pembunuh sel T dan CD8 yang melawan 2 atau 3 bagian kecil dari virus.
"Dengan fokus pada bagian tersebut, sistem imun berhasil mengendalikan virusnya. Memahami mekanisme tersebut akan membuka jalan dalam pengembangan vaksin sehingga kita bisa mengeradikasi HIV/AIDS secara global," kata David Watkins, profesor patologi dari Universitas Miami Miller School of Medicine.
Meski begitu Waktins mengatakan bahwa seringkali percobaan pada hewan tak menghasilkan hasil sama pada manusia. Karena itu Watkins mengetakan riset selanjutnya ditargetkan untuk mencari tahu mengapa sel-sel pembunuh ini sangat efektif.
Watkins dan timnya saat ini mendapatkan dana 10 juta dollar dari U.S National Institute of Allergy and Infectious Disease untuk mengembangkan vaksin HIV dari vaksin demam kuning.