KOMPAS.COM - Seorang warga negara Georgia yang diklaim merupakan perempuan tertua di dunia meninggal dalam usia 132 tahun, Senin (8/10/2012).
Antisa Khvichava mengaku lahir pada tanggal 8 Juli 1880 dan memiliki paspor di era Uni Soviet. Namun sayangnya, dokumen otentik tentang riwayat kelahirannya ini telah hilang, sehingga rekor usia tertua yang disandangnya belum dapat diakui secara resmi.
Khvichava tinggal di sebuah desa di Sachino, wilayah Barat Laut Georgia, bersama cucunya yang berusia 42 tahun. Khvichava menyatakan ia masih aktif bekerja hingga usia 85 sebelum pensiun dari pekerjaannya sebagai pemetik jagung pada tahun 1965. Perempuan ini memiliki 12 orang cucu, 18 cicit dan 4 (empat) canggah (anak dari cicit). Menurut laporan masyarakat, Khvichava yang hanya berbicara dalam bahasa lokal Mingrelian dikenal memiliki gaya hidup sehat.
Jika memang benar meninggal pada umur 132 tahun, Khvichava berarti hanya 10 tahun lebih muda dari pemimpin pertama Uni Sovyet Vladimir Lenin. Ia juga lahir satu tahun sebelum penulis kenamaan Rusia Fyodor Dostoyevs dan berusia 31 tahun pada saat kapal Titaniv tenggelam pada 1912.
Dilaporkan bahwa akte kelahiran asli Khvichava hancur semasa revolusi dan kekerasan sipil yang memporakporandakan Georgia pascajatuhnya Uni Soviet. Namun pejabat lokal, teman dan tetangga dlaporkan memiliki bukti pendukung lain yang menguatkan fakta Khvichava meninggal di usia 132 tahun.
Orang tertua yang masih hidupsaat ini adalah Besse Cooper dari negara bagian Georgia di Amerika Serikat. Pria berusia 116 tahun ini memiliki bukti resmi kalau ia lahir pada Agustus 1896.
Orang tertua sebelumnya yang dapat diverifikasi kebenarannya adalah Jeanne Calment, perempuan asal Prancis yang lahir pada Februari 1875. Ia hidup selama 122 tahun dan 164 hari sebelum meninggal pada Agustus 1997.