KOMPAS.com - Demi mencapai impiannya, pria mau melakukan perubahan. Dari yang sebelumnya kurang peduli, menjadi lebih peka terhadap orang lain di sekitarnya. Juga lebih mau mendengarkan orang lain, dan memahami karakter orang lain. Melalui sejumlah aktivitas sederhana, 10 pria finalis program Nivea for Men-Men in Mission (NFM-MIM), mengaku mau dan bisa berubah. Dengan cara sederhana yang menghibur, pria muda usia 19-29 ini, mengalami transformasi diri.
Program yang mencari pria muda untuk mewujudkan impiannya ini, menguji persistensi, kemampuan komunikasi, melatih kepekaan dan kepedulian, juga mengajak pria belajar mendengarkan. Caranya, melalui menonton bareng film laga dilanjutkan dengan kuis, dan menggalang dana di tempat umum untuk membantu anak putus sekolah.
"Menonton film sudah sering, tapi sekadar dijalani dan kadang lengah enggak mendalami nilainya. Padahal kita bisa belajar banyak dari film, bisa belajar karakter, belajar mengingat poin penting dari sebuah cerita, yang melatih kita lebih peka," jelas Indra Repifal Sembiring, pemenang NFM-MIM kepada Kompas Female di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Bagi Indra, memahami karakter dalam sebuah film melatihnya untuk memahami karakter orang. Begitu pun dengan kegiatan penggalangan dana, saat harus meyakinkan orang asing untuk menyumbangkan uangnya, ini melatih kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, dan memahami ragam karakter orang.
Leonardo Sini Suka Ginting, Runner UP I NFM-MIM, juga mengakui adanya perubahan dalam diri dengan menjalankan aktivitas sederhana ini.
"Saya orang yang introvert, sangat menutup diri. Saat fund raising, saya dihadapkan dengan masalah di satu lokasi dengan banyak orang, lalu saya harus mempromosikan orang lain, ini menjadi tantangan. Saya jadi kenal banyak karakter orang, dan jadi lebih kenal diri. Ternyata saya bisa bersosialisasi, dan saya bisa melakukan sesuatu untuk orang lain hidup lebih baik," tutur pria introvert yang ternyata berhasil mengumpulkan koin terbanyak kedua dalam tantangan ini.
Bagi pria yang akrab disapa Leon ini, tak hanya penggalangan dana yang mengubahnya. Menonton film dan menjawab kuis terkait dengannya, juga punya banyak makna. "Kemampuan mendengar terlatih dengan cara ini," tuturnya.
Sementara, Runner UP II NFM-MIM, Robert Rudhi Fandilayono, menganalisa sebuah film laga yang ditontonnya membantunya belajar penyelesaian masalah. "Untuk meraih mimpi pasti ada masalah. Lewat latihan ini, kami diberikan masalah untuk diselesaikan. Harus pasang telinga dan mata. Saya sendiri belajar untuk menyelesaikan masalah dengan memerhatikan setiap detilnya. Ini penting dan berdampak langsung juga tidak langsung dalam mencapai mimpi," jelasnya.
Sementara saat penggalangan dana, Robert mengaku lebih banyak belajar public speaking. Terlibat dalam penggalangan dana bukan hal baru baginya. Namun berinteraksi dengan masyarakat luas dari berbagai kalangan, membutuhkan pendekatan yang berbeda. Pengalaman untuk lebih peka dan memelajari karakter serta membaca psikologis orang lain inilah yang didapati Robert dari kegiatan ini.
Dengan berbagai tantangan ala NFM-MIM, para pria ini pun mengaku lebih percaya diri dengan berkembangkan kualitas personal, yang penting dimiliki untuk meraih tujuan mewujudkan impian masing-masing.
Editor :
wawa