KOMPAS.com - Membangun image sekaligus mempertahankannya, sama sulitnya. Karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
* Temukan dan asah kemampuan.
Hal pertama yang harus Anda ketahui dari diri sendiri adalah apa kelebihan diri yang bisa Anda tonjolkan? Cari tahu dan gali lebih dalam minat, bakat, kemampuan, dan keunggulan. Ingat kembali, kapan Anda merasa sangat senang melakukan sesuatu karena sangat menguasainya? Setelah tahu kekuatan yang Anda miliki, berikutnya adalah mengasah diri hingga menjadi ahli di bidang yang digeluti. Bekali diri dengan keterampilan atau teknologi terbaru yang akan memperlancar pekerjaan. Ikut kursus atau training bila perlu. Selain kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan daya jual juga bisa diasah dengan mengembangkan soft skills, seperti keterampilan presentasi, komunikasi, coaching, dan sebagainya.
* Berani beda dan jadikan trademark.
Saat Anda menjadi berbeda di tengah kumpulan orang yang sama, Anda tentu akan menjadi orang pertama yang menarik perhatian. Setelah berhasil menemukan kekuatan diri, waktunya untuk mengembangkan kekuatan itu menjadi sesuatu yang unik dan berbeda. Apalagi sebenarnya setiap orang sudah memiliki ciri khas yang berbeda dengan lainnya, misalnya gaya berpakaian, gaya bicara, atau kebiasaan tertentu. Jika perlu, jadikan perbedaan dalam diri Anda sebagai trademark.
* Tampilkan karakter.
Merasa tak punya keahlian khusus? Tenang saja, untuk membangun citra diri, Anda juga bisa mengandalkan karakter diri. Misalnya, selama ini Anda dikenal sebagai pribadi yang ramah dan senang menolong. Gunakan itu sebagai keunggulan. Singkat cerita, ada seseorang yang selalu tergerak jiwanya untuk menolong orang lain yang sedang sakit atau kesusahan, padahal ia bukanlah seorang yang kaya raya. Sampai akhirnya setiap ia memberikan info tentang orang yang butuh pertolongan, semua orang berlomba-lomba ikut membantunya. Ini berarti ia sukses membangun branding sebagai seorang penolong yang murah hati.
* Berani ambil tantangan.
Membangun citra positif butuh waktu yang tak sedikit, harus konsisten dan siap dengan segala risiko. Diperlukan kerja keras untuk membangun image sejak dari nol bahkan lebih sulit lagi untuk mempertahakannya. Proses mencapai kesuksesan memang akan memakan waktu lama, tapi saat mengerjakan sesuatu sesuai minat tentu akan terasa lebih mudah kan?
* Eksis.
Percaya atau tidak, mau atau tidak mau untuk memiliki nilai jual yang bagus, Anda harus berani eksis. Berani menampilkan diri dalam setiap kesempatan. Tak pernah segan bertemu dengan orang-orang baru dan menjalin pertemanan baru. Karena itu, orang dengan "merek" bagus biasanya punya banyak kenalan, teman dan sahabat. Sebab mereka rajin menjalin silaturahmi dan networking, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Tak heran, jika kemudian mereka sering diburu klien, head hunter, atau sekedar "ditodong" untuk berbagai ilmu.
Yasha Chatab, pakar branding mengatakan ada dua hal yang juga penting dilakukan saat branding diri yakni, pertama mendeskripsikan dengan jelas siapa Anda dan apa tujuan Anda, agar orang lain tidak salah menilai dan mengenali Anda. Kedua, berperilaku, berucap, berkontribusi positif secara visi dan pemikiran.
(Majalah Chic/Bestari Kumala Dewi)
Editor :
wawa