KOMPAS.com - Desainer senior Indonesia Sebastian Gunawan dan desainer Korea, Lie Sang Bong, didaulat untuk membuka perhelatan fashion Jakarta Fashion Week 2013 (JFW 2013). "Saya sangat bangga karena terpilih untuk menjadi pembuka JFW 2013 ini, dan dipasangkan dengan desainer senior dari Korea yang kreatif dan andal seperti Lie Sang Bong," ungkap Sebastian Gunawan, saat konferensi pers JFW 2013 di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (03/11/2012) lalu.
Di negara asalnya, Lie Sang Bong bukanlah pemain baru dalam dunia fashion. Desainer yang pernah menyabet gelar "Best Designer of The Year" di Seoul tahun 1999 ini pernah mengguncang Paris Fashion Week 2002 dengan desain-desainnya. Desainer yang kini menetap di Paris ini punya ciri khas dalam menghadirkan detail dan tekstur busana.
Dalam fashion show pembuka JFW 2013 ini, ia menghadirkan koleksi yang penuh dengan corak kupu-kupu dan bunga yang full color. "Kupu-kupu dan bunga yang berwarna-warni ini mempresentasikan kenangan, imajinasi, dan mimpi seseorang," jelas Lie, dalam video presentasi sebelum show dimulai. Rancangan yang diusung Lie memiliki garis desain yang simpel dan banyak didominasi dengan cutting peplum, coat, dan dress.
Meski terlihat simpel, namun karakter Lie tetap menonjol melalui detail unik yang digunakannya. Detail kupu-kupu sebagai motif kain dan aplikasi kupu-kupu plastik terlihat menonjol di atas bahan polos. Yang paling unik, Lie juga memberikan sentuhan detail berbentuk bunga anggrek besar dari rangka tali yang dipadukan dengan gaun panjang berwarna hitam.
Olahan batu alam Sebastian Gunawan
Senada dengan Lie Sang Bong, Sebastian Gunawan (Seba) juga mengusung konsep alam dalam koleksi busana bertema "Bella Pietra". "Bella Pietra berarti batu yang cantik. Tema ini dipilih karena sesuai dengan penggambaran perempuan yang cantik seperti bunga, namun keras seperti batu," jelas Seba kepada Kompas Female setelah fashion show.
Seba juga dikenal memiliki penggambaran detail yang kuat dalam rancangannya, kali ini mengolah batu alam yang sangat tipis (nano stone) sebagai detail busananya. Batu yang biasanya digunakan untuk menghias furniture ini merupakan batu alam yang dipotong setipis 0,3 mm, sehingga terasa ringan saat digunakan. Uniknya, batu-batu ini juga memiliki pattern berbentuk bunga dan daun yang terlihat pada beberapa bagian busananya.
Untuk menonjolkan detail, Seba memilih rancangan busana yang simpel dan warna tanah yang lembut seperti broken white, putih, dan hitam. Pilihan warna ini terlihat sangat berbeda dengan koleksi terakhirnya, "Club Dahlia" yang menghadirkan warna yang lebih beragam dan kuat.
Keunikan detail kupu-kupu dan nano stone kedua desainer ini sangat memukau pecinta mode. Kreativitas mereka pun memicu kekaguman dari para desainer. "Sebagai desainer senior, Seba dan Lie Sang Bong sangat kreatif dan inspiratif dalam menciptakan busananya. Semua koleksi mereka sangat bagus serta menarik perhatian," puji desainer muda Tex Saverio pada Kompas Female.
FOTO-FOTO: KOMPAS IMAGES / ANDRE KRISTIANTO
Editor :
Dini