KOMPAS.com - Sekalipun Anda dan dia saling mencintai, bukan berarti si dia tak bisa kesal dengan Anda. Faktanya, si dia seringkali merasa kesal dengan beberapa kebiasaan yang Anda lakukan. Hanya saja, ia tidak mempermasalahkannya dan mencoba lebih sabar pada Anda.
Tetapi, sebagai pasangan Anda harusnya bisa lebih memperbaiki diri. Mentang-mentang sudah jadi suami, tak berarti Anda harus bersikap take it for granted dan berharap suami bersedia terus memahami Anda kan? Nah, berikut beberapa kebiasaan buruk perempuan yang sebaiknya mulai Anda perbaiki.
1. Mematikan gairah bercinta
Sudah jadi rahasia umum, bahwa pria sangat menyukai tubuh perempuan. Bagi Anda yang sudah menikah, perhatikan berapa kali Anda menggoda pasangan untuk bercinta. Seringkali Anda beraksi menggoda dan merangsangnya, namun ketika ia sudah terangsang Anda menolak sesi selanjutnya karena hanya berniat "menggodanya saja". Hm... pria tak suka dengan permainan seperti itu.
2. "Sharing" kehidupan seks kepada teman
Curhat dan bergosip memang jadi kegiatan yang paling disukai perempuan. Curhatan biasanya berfokus pada kehidupan pribadi, masalah keluarga, sampai karier. Sebenarnya ini sah saja, hanya si dia tidak suka jika Anda gemar berbagi cerita mengenai kehidupan seks kepada sahabat Anda sekalipun.
3. Mengajukan pertanyaan tak penting
Pernahkah Anda sadar kalau Anda sering mengajukan berbagai pertanyaan tak penting kepadanya? Misalnya, "Aku kelihatan gemuk, ya?" atau "Bajunya bagus nggak buat aku?" Padahal, jawaban pertanyaan darinya sebenarnya serba salah. Jika ia menjawab Anda lebih gemuk, Anda akan marah. Jika ia menjawab tidak gemuk, Anda akan menuduh ia berbohong. Lalu jawaban apa yang ingin Anda dengar darinya?
4. Kecenderungan kontradiktif
Sebagai perempuan, Anda pasti ingin adanya kesetaraan jender. Sayangnya, keinginan ini sering jadi berlawanan dengan kenyataan. Anda sering menuntut sikap spesial dari pria yang tidak mencerminkan kesetaraan jender. Jika menuntut kesetaraan jender, tak ada salahnya Anda juga membayar tagihan makan saat kencan misalnya. Tetapi kenyataannya, Anda menuntut si dia untuk selalu membayar tagihan saat berkencan, mengantar-jemput Anda setiap hari, atau uring-uringan ketika penumpang pria di kereta commuter tak bersedia memberikan kursinya untuk Anda. Berhentilah untuk bersikap seperti ini, karena si dia sangat membencinya.
5. Obsesi masa depan
Kebanyakan pria mengalami masalah saat harus berkomitmen. Pria cenderung santai dalam menjalani hubungan, namun bukan berarti mereka tidak berpikir tentang kelanjutan hubungan. Pria tidak suka jika mereka selalu dituntut untuk sesegera mungkin memberi penjelasan tentang arah hubungan. Mereka juga tidak suka ketika terus-menerus diberondong dengan pertanyaan tentang obsesi masa depan Anda. Anda boleh saja bertanya tentang kelanjutan hubungan, hanya saja jangan terlalu mendesak dan memaksanya.
Sumber: idiva
Editor :
Dini