KOMPAS.com - Generasi millenial atau generasi Y sangat identik dengan kehidupan yang modern dan praktis, termasuk dalam kehidupan ekonominya. Tak aneh jika banyak generasi muda sekarang ini lebih suka memakai kartu debit dan kartu kredit dibandingkan uang tunai.
Menurut survei yang dilakukan Visa Worldwide, 70 persen generasi millenial sudah meninggalkan pembayaran tunai. Survei ini dilakukan terhadap 5000 remaja gen Y yang berusia 18-28 tahun di 11 negara Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan Indonesia. Kartu kredit dan debit menjadi alat pembayaran favorit di Afrika Selatan dan Korea (61 persen).
"Penggunaan kartu di Indonesia ini masih tergolong rendah. Masih di bawah 45 persen, namun setiap tahunnya mengalami peningkatan," ungkap Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, saat pemaparan survei "Connecting With The Millenials" beberapa waktu lalu di Jakarta.
Survei ini juga mengungkapkan fakta bahwa 58 persen generasi millenial percaya bahwa pembayaran elektronik akan menggantikan uang tunai di masa mendatang dan menyebabkan munculnya cashless society. Ada beberapa alasan di balik pemilihan cara pembayaran ini, salah satunya karena tak perlu membawa banyak uang saat berbelanja. Selain itu, 63 persen generasi millenial di Afrika Selatan berpendapat bahwa kartu ini lebih aman dibanding uang tunai.
"Saat bawa uang tunai dalam jumlah yang banyak, kita akan merasa tidak aman dan khawatir akan terjadinya tindak kejahatan," tambah Ellyana.
Pemilihan kartu kredit dan debit juga dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup generasi muda yang lekat dengan teknologi. Sebanyak 78 persen responden memprediksi bahwa di masa depan mereka akan melakukan pembayaran secara online. Tak hanya itu, 73 persen responden juga yakin bahwa mereka juga akan melakukan hal yang sama melalui ponsel. Kebutuhan untuk pembayaran online ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai kartu, bukan uang tunai.
Sekalipun kemajuan zaman secara tak langsung mengharuskan generasi millenial untuk memiliki kartu debit atau kredit, nyatanya masih ada responden yang lebih suka menggunakan uang tunai. Namun, kondisi ini hanya terjadi di beberapa negara seperti Filipina (70 persen) dan Taiwan (71 persen). Mereka masih menyimpan ketakutan ketika harus melakukan pembayaran dengan cara online. Sebanyak 37 persen responden merasa takut ketika mereka mengalami kerugian akibat jumlah pembayaran tagihan yang salah, dan 28 persen merasa takut karena kartu pembayaran ini bisa digandakan.
Editor :
Dini