KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2012 celana beraneka motif ramai mewarnai dunia mode, tak terkecuali di Indonesia. Penggunanya di Indonesia pun bahkan merangkum semua kalangan, termasuk perempuan berhijab.
Mengingat eksplorasi motif bisa begitu luas, pada 2013 ini celana bermotif belum akan ditinggalkan. Celana bermotif (printed/patterned pants) rupanya mampu merengkuh penggemar yang luas. Meski awalnya kerap disebut serupa piyama, nyatanya celana bermotif mampu beradaptasi manis sebagai pakaian untuk beraktivitas sehari-hari di luar rumah.
Di Indonesia, seperti Jakarta, celana bermotif juga menjadi alternatif pilihan busana yang segar bagi perempuan berhijab. Kita kian kerap menjumpai perempuan, baik berhijab maupun tidak, mengenakan celana bermotif dalam berbagai acara resmi ataupun tidak resmi.
Kegandrungan akan celana bermotif didorong pula oleh kegemaran para selebritas dunia yang terlihat mengenakannya dalam berbagai kesempatan, mulai dari Kristen Stewart, Olivia Palermo, Rihanna, Beyonce, Jessica Alba, Hilary Duff, Miranda Kerr, hingga Minka Kelly.
Sederet rumah butik dunia pun mengeluarkan celana bermotif, seperti Oscar de la Renta, Versace, Roberto Cavalli, Lanvin, Miu Miu, Chloe, Celine, Balmain, Stella McCartney, Kenzo, Nina Ricci, Diane von Furstenberg, Dolce & Gabbana, Peter Pilotto, Emporio Armani, Balenciaga, dan Tory Burch. Tak ketinggalan pula rumah mode dari ranah high street fashion, seperti Zara, Mango, H&M, Topshop, dan Gap, masih mengeluarkan koleksi celana bermotif.
Motif Indonesia
Ruang eksplorasi motif begitu luas, tak sekadar motif bunga-bungaan yang belakangan kian menjadi tren. Beragam motif lain pun bermunculan, mulai dari geometri, ilusi optik, garis-garis, kulit binatang, tribal, polkadot, abstrak, hingga motif khas Indonesia, yakni ikat.
Rumah butik Michael Kors, Burberry Prorsum, dan Mango juga mengeluarkan koleksi celana bermotif ikat. Model asal Australia, Miranda Kerr, misalnya, sempat terlihat mengenakan celana palazzo bermotif ikat dari Joie Aryn berwarna biru muda berbahan sutra.
Hadi Wenas, Managing Director dari butik online Zalora, mengatakan, dari penjualan selama tahun 2012, minat terhadap celana bermotif tampak meninggi sejak Oktober walaupun sebenarnya celana bermotif mulai menjadi tren dunia sejak 2010. "Sejauh ini yang diminati pelanggan adalah motif natural, seperti bunga-bungaan, dedaunan, dan animal prints, semua dalam satu tone warna. Geometri dan tribal juga cukup diminati," kata Hadi.
Carline Darjanto dari label lokal Cotton Ink mengatakan, celana bermotif memang baru mulai diadaptasi luas pada 2012. "Menurut kami, motif atau pattern secara keseluruhan, termasuk celana, masih akan menjadi arus utama. Untuk awal tahun 2013 ini tampaknya akan didominasi warna-warna monokromatik," kata Carline.
Selain Cotton Ink, label lokal lain yang juga mengeluarkan celana bermotif adalah Nikicio. Tahun lalu Nikicio mengeluarkan celana berpotongan lurus dari koleksi autumn/ winter 2012 "War" dengan motif debur ombak bernuansa kelam berwarna keabu-abuan perak.
Nina Nikicio, pemilik label Nikicio, menerangkan, motif debur ombak terinspirasi dari hasil foto salah seorang teman fotografer. Melalui teknik digital printing, foto tersebut kemudian ditransfer ke kain. Nina bahkan mentransfer motif tersebut ke bahan kulit.
Bagi penggemarnya, walaupun celana bermotif terkesan playful, bisa menjadi pilihan berbusana resmi ke kantor. "Saya sudah sejak tahun lalu senang pakai celana bermotif seperti ini, baik untuk ke kantor maupun sekadar jalan-jalan. Di pasaran sudah cukup banyak, bahkan saya beli celana ini di suatu butik di Lampung," kata Intan Mulyana Syaputri (27), seorang karyawan di Jakarta.
Celana bermotif tidak hanya merengkuh keberagaman motif, tetapi juga ragam model dengan aneka bahan. Mulai dari yang berpotongan pensil, palazzo, baggy, legging, harem, hingga celana pendek. Celana berpotongan pinggang rendah ataupun tinggi bisa tampil manis dalam aneka motif.
Keseimbangan
Celana dengan aneka motif memang memberikan alternatif segar dalam berbusana. Jika sebelumnya celana cenderung polos dan berwarna netral, celana dengan aneka motif dan warna memberi bobot perhatian pada bagian bawah tubuh. Dengan demikian, padu padan dengan atasan yang bersifat menyeimbangkan menjadi pertimbangan yang perlu diperhatikan. Atasan berpotongan sederhana dan polos tanpa motif bisa menjadi pilihan yang cukup aman.
Asas keseimbangan ini terutama perlu dipikirkan jika bagian bawah tubuh cenderung berisi. Pilihan motif dan warna dapat berpengaruh memberikan ilusi terhadap siluet tubuh. Motif yang berukuran kecil dengan warna dasar yang cenderung gelap relatif aman dikenakan untuk perempuan dengan proporsi tubuh bagian bawah yang berisi.
"Celana bermotif itu sangat versatile (multiguna) untuk dipakai ke berbagai kesempatan. Bisa dipadupadankan dengan kemeja polos, tanktop, atau atasan minimalis. Apabila kurang percaya diri, bisa ditambah atasan rangkapan, seperti cardigan dan blazer, untuk meredam motif dari celana," kata Carline.
Meski belum terbiasa, tak ada salahnya mencoba celana bermotif untuk mewarnai keceriaan sepanjang 2013.
(Sarie Febriane)
Sumber: Kompas Cetak
Editor :
Dini