KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Tenaga medis menyuntikkan vaksin kanker serviks gratis dalam rangka HUT Ke-55 Pertamina di kantor Pertamina, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/12). Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus kanker serviks tinggi di dunia. Setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.
TERKAIT:
KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)- Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr.Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI menyatakan, imunisasi untuk orang dewasa tidak dapat diabaikan dan tidak kalah penting dengan imunisasi pada anak.
"Bahkan, imunisasi pada orang dewasa dapat mencegah risiko kematian seratus kali lipat lebih tinggi ketimbang imunisasi pada anak. Setiap tahun, puluhan ribu orang dewasa dan ratusan ribu lainnya harus dirawat di rumah sakit karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi," kata Samsuridjal di Jakarta, Minggu (13/1/2013).
Tidak hanya bayi dan balita, orang dewasa juga memerlukan imunisasi karena dengan semakin meningkatnya usia seseorang, maka semakin rentan juga ia akan terkena penyakit. "Imunisasi untuk orang dewasa, khususnya kelompok usia lanjut, dapat mencegah kematian secara signifikan," katanya.
Samsuridjal menambahkan, tujuan imunisasi pada orang dewasa dan anak berbeda. Pada anak, imunisasi dimaksudkan untuk menyiapkan anak agar memiliki kekebalan tubuh yang kuat, sedangkan pada orang dewasa terutama pada orang berusia lebih lanjut, imunisasi bertujuan untuk mencegah kematian oleh penyakit-penyakit yang bisa dicegah.
Salah satu penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi orang dewasa adalah penyakit pneumokokus yaitu kumpulan dari beberapa penyakit seperti meningitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, infeksi darah dan sinusitis yang dapat diderita segala usia, terutama anak-anak dan dewasa juga pada individu yang memiliki kondisi medis kronis.
Penyakit pneumokokus dapat ditularkan melalui kontak interpersonal seperti melalui media udara, yaitu melalui bersin atau batuk. Sedangkan untuk gejala penyakitnya berbeda-beda, tergantung pada lokasi infeksi dan tingkat keparahannya, misalnya gejala pneumonia antara lain demam, menggigil, batuk, dan nafas yang pendek dan untuk meningitis pneumokokus (radang selaput otak oleh kuman pneumokokus) dapat memiliki gejala demam, sakit kepala dan kaku leher.
Orang yang memiliki penyakit kronis tertentu seperti diabetes, asma, dan penyakit jantung juga disebut Samsuridjal lebih rentan terhadap komplikasi dalam flu dan penyakit-penyakit pneumokokus.
"Bahkan, 52 persen perawatan usia lanjut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo adalah karena pneumonia. Ini membuktikan bahwa penyakit pneumokokus adalah ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat Indonesia," katanya.
Pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumonia menjadi salah satu penyebab utama dari penyakit yang serius di antara orang dewasa termasuk bakteremia, meningitis, dan pneumonia dimana penularannya melalui kontak interpersonal, melalui kuman yang tersebar melalui udara seperti lewat bersin atau batuk.
Samsuridjal menambahkan, orang dewasa berusia 50 tahun ke atas memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit pneumokokus, karena itu penting bagi mereka untuk melakukan konsultasi kesehatan kepada dokter dan melakukan vaksinasi.