KOMPAS.com - Seiring dengan semakin besar usia anak dan semakin tinggi tingkat kemandiriannya, mungkin anak akan mulai meminta orangtuanya untuk lebih banyak memberinya ruang untuk sendirian. Misalnya, lebih senang dibiarkan bermain sendirian di kamar tanpa ditemani. Atau, tidak lagi mau dimandikan orangtuanya karena malu terlihat telanjang. Atau, mereka hanya ingin berada di dalam kamar dan melakukan apa yang disukai, sementara pintu ditutup rapat.
Sebagian orangtua mungkin merasa cemas. Bagaimana kalau nanti dia terpeleset di kamar mandi? Apa yang dia lakukan di kamar? Bagaimana kalau dia jadi tidak suka bergaul dengan anak-anak lain di luar? Apa masalahnya terlihat telanjang, toh yang melihat juga keluarga sendiri?
Menurut Sandy Riley, terapis untuk anak dan remaja dari Toronto, fenomena ini sebenarnya wajar terjadi. "Ini menandakan mereka telah bertumbuh dan berkembang, dan ini adalah hal yang positif," kata Riley.
Tentukan batasannya
Menurut Jancy King, psikolog dengan spesialisasi di bidang anak dan remaja, setiap keluarga memiliki level privasi yang berbeda-beda. Untuk itu, setiap orangtua perlu mendiskusikan dengan anak, privasi seperti apa yang bisa diberikan di keluarga itu. Dan apabila di antara dua orangtua sendiri terdapat ketidakcocokan seputar pemahaman akan privasi, sebaiknya diskusikan terlebih dulu di antara mereka.
Yang juga penting adalah memberi pemahaman pada anak bahwa hal yang biasa dilakukan di keluarganya belum tentu dilakukan di keluarga lain, sehingga begitu dia sedang menginap di rumah temannya, misalnya, dia sebaiknya ikut kebiasaan keluarga itu. Misalnya, jika di rumah sendiri anak boleh masuk kamar dan mengunci pintu, mungkin di rumah temannya hal itu tidak diperkenankan oleh orangtua dan pintu kamar harus dibentangkan lebar-lebar agar orangtua bisa melihat apa yang sedang dilakukan olehnya dan temannya.
"Intinya, orangtua perlu melakuan pendekatan yang suportif. Ini penting agar bisa membantu anak-anak merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri. Dengan begitu, anak akan tumbuh dengan body image yang positif," tutur Riley.
Sumber: Todays Parent
Editor :
Dini