TANYA :
Selamat pagi Dok, saya memiliki kecenderungan sulit melupakan kejadian buruk dan memalukan. Bahkan, kejadian yang sudah terjadi lama seakan baru saja terjadi. Saya senang bergaul, tapi sulit menemukan kesenangan ketika berkumpul bersama teman. Saya selalu menemukan sisi buruk dari teman saya tanpa saya mencari tahu keburukannya. Seringkali di tempat yang ramai, saya merasa sendiri. Saya sering berusaha berpikir positif, tetapi selalu berakhir negatif. Saya mudah mempercayai sesuatu, tetapi mudah pula untuk sakit hati, mudah memaafkan, tapi rasa maaf itu seperti menyakiti diri saya sendiri...Terkadang saya ingin bunuh diri atau membunuh orang yang saya benci, tetapi selalu ada orang di dalam diri saya berkata "Jangan". Suasana hati saya cepat berubah-ubah, sebentar marah, sebentar memaafkan, sebentar sakit hati. Saya merasa dipermainkan hati saya sendiri... Terimakasih...
(Uwi, 21, Kuningan)
JAWAB :
Uwi yang baik,
Apa yang Uwi rasakan dari cerita Uwi mungkin bisa disebut oleh anak muda sekarang sebagai kondisi "Galau". Kondisi perasaan yang sulit diungkapkan apa dan bagaimana rasanya. Kalau dibaca cerita Uwi, kelihatan sekali adanya perasaan dan pikiran yang banyak bersifat ambigu.
Suasana perasaan yang berubah-ubah seperti ini bisa saja merupakan gambaran kepribadian yang belum stabil atau mengalami perlambatan dalam pematangan menuju dewasa. Bisa juga berupa gangguan psikiatrik yang disebut Gangguan Bipolar, walaupun untuk didiagnosis Gangguan Bipolar, pasien harus memenuhi adanya gejala manik dan depresif.
Saya pikir, ada baiknya Uwi menghubungi ahli di bidang kesehatan jiwa seperti psikiater atau psikolog klinis dewasa. Hal ini untuk membuat Uwi bisa melakukan upaya pengeluaran "uneg-uneg" atau dalam bahasa kejiwaan disebut ventilasi. Semoga membantu.
Salam Sehat Jiwa