KOMPAS.com - Upaya untuk berhenti merokok selalu menjadi tantangan tersendiri. Salah satu yang kerap dikhawatirkan para perokok adalah mengalami penambahan berat badan jika mereka sudah berhasil berhenti merokok.
Menurut National Institutes of Health, tidak semua orang akan mengalami kenaikan berat badan ketika berhenti merokok. Meskipun ada kecenderungan penambahan bobot usai berhenti merokok yaitu rata-rata 1,8 hingga 4,5 kilogram, namun hanya sedikit dari mereka yang berhenti merokok mengalami penambahan hingga di atas 13 kilo. Sebenarnya apa yang menyebabkan berat badan naik setelah berhenti merokok?
Perokok berat biasanya yang paling mungkin mengalami kenaikan bobot setelah berhenti merokok dalam enam bulan pertama. Namun setelah menjadi hari-hari tanpa rokok biasanya mereka akan mengalami kembali penurunan bobot.
Rokok dipercaya dapat mempercepat metabolisme tubuh, sehingga kalori lebih cepat terbakar. Jika Anda merasa denyut jantung bertambah cepat sehabis merokok, itulah salah satu tanda bahwa metabolisme Anda meningkat.
"Kebutuhan kalori Anda menurun setelah berhenti merokok, itulah sebabnya Anda juga harus mengurangi apa yang Anda makan," ujar Kathleen Axen, ilmuwan dari pakar nutrisi dari Brooklyn College New York.
Selain itu ada beberapa faktor yang juga mempengaruhi naiknya berat, antara lain :
1. Bertambahnya rasa lapar. Setelah berhenti merokok, nafsu makan seseorang akan bertambah. Hal ini mungkin disebabkan makanan jadi terasa lebih nikmat, karena saraf-saraf perasa di lidah akan lebih sensitif. Namun biasanya ini hanya berlangsung sementara, saraf perasa akan kembali normal setelah beberapa waktu.
2. Faktor emosional. Rokok biasanya digunakan orang untuk menghilangkan rasa bosan dan stres. Setelah tidak merokok, saat rasa ini datang, orang akan menggantinya dengan makanan. Inilah yang menyebabkan berat badan bertambah.
3. Kebiasaan. Saat merokok tangan dan mulut pun menjadi "disibukkan", makananlah yang dapat menggantinya.
Pengganti rokok
Orang yang ingin berhenti merokok perlu menemukan cara yang tepat untuk melupakan rokok. Misalnya, ada yang menggunakan tusuk gigi atau sedotan sebagai pengalih perhatian saat merasa lapar. Anda juga perlu mengubah kebiasaan setiap hari. Bila Anda terbiasa merokok sambil minum kopi, cobalah sewaktu-waktu beralih pada minuman teh.
Selain itu, cobalah lebih sering berolahraga. Selain dapat meningkatkan metabolisme, olahraga juga dapat menurunkan nafsu makan, meredakan stres, memperbaiki mood dan membantu mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan.
Perlukah camilan?
Axen menjelaskan, volume makanan atau sistem pencernaan akan memberi sinyal kepada otak seberapa kenyang perut kita. Untuk, ada baiknya kita memilih camilan yang mengenyangkan tetap nilai kalorinya rendah. Camilan yang tepat misalnya yang mengandung serat tinggi atau kandungan air yang tinggi seperti tomat dan sayuran mentah lain wortel atau seledri . Buah-buahan dari jenis beri, apel, peach dan aprikot juga dapat dijadikan pilihan.
Untuk mengisi waktu senggang di kala kelaparan, Anda dapat memilih permen karet bebas gula. HIndari camilan-camilan yang kadar kalorinya tinggi seperti makanan olahan atau makanan cepat saji.