KOMPAS.com - Ketika hamil, ada masanya Anda ingin ngemil melulu karena rasa lapar yang mendera. Jika masa ini terjadi, lupakan dulu mengonsumsi cemilan yang manis-manis atau gorengan. Anda bisa mencoba cokelat, khususnya dark chocolate (cokelat murni), yang telah mendapat persetujuan dari para pakar kesehatan dan ahli nutrisi karena manfaat kesehatannya.
Hasil penelitian Dr Elizabeth Triche dari Yale University, yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiology, mengungkapkan bahwa cokelat dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan mood, dan mencegah terjadinya pre-eklamsia.
"Ibu hamil yang mengonsumsi cokelat secara teratur lebih dari tiga porsi seminggu, risiko terjadinya pre-eklamsia akan berkurang hingga 50 persen atau lebih. Asupan cokelat secara teratur selama trimester pertama atau trimester ketiga punya daya pelindung yang sama," demikian tulis penelitian tersebut.
Berikut manfaat cokelat untuk ibu hamil:
* Dark chocolate kaya akan theobromine, suatu senyawa yang menstimulasi jantung. Theobromine juga membantu mengendurkan otot-otot dan melebarkan pembuluh darah.
* Artikel dari Anthem BlueCross BlueShield tahun mengungkapkan, cokelat murni juga membantu mencegah pre-eklamsia, kondisi di mana tekanan darah ibu hamil melonjak selama kehamilannya. Kondisi ini menyebabkan kelebihan protein dikeluarkan melalui urin. Jika kondisi ini tidak diatasi dengan cepat, bisa menyebabkan masalah yang serius untuk ibu hamil dan bayinya.
* Ibu hamil yang rutin mengonsumsi cokelat akan melahirkan bayi dengan theobromine berkonsentrasi tinggi pada darah tali pusatnya, demikian hasil penelitian Dr Elizabeth Triche dari Yale University yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiology tahun 2008. Kemungkinan sang ibu mengalami pre-eklamsia juga sangat rendah.
* Theobromine selama ini juga digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan pengerasan pembuluh nadi, sehingga cokelat dinilai memiliki manfaat kesehatan untuk ibu hamil dengan tekanan darah tinggi.
* Kandungan lain pada cokelat adalah magnesium, yang berperan dalam menurunkan tekanan darah dan membantu mencegah hipertensi. Cokelat murni diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) hingga 10 persen.
* Flavanoid, senyawa antioksidan, juga ditemukan pada cokelat. Menurut Mayo Clinic, antioksidan dapat menetralkan hasil sampingan racun yang disebut radikal bebas. Hasil buangan ini bisa terserap oleh tubuh karena paparan asap rokok atau pestisida. Radikal bebas bahkan diproduksi sebagai hasil buangan sel metabolisme di dalam tubuh kita. Nah, antioksidan bisa mencegah radikal bebas ini menemukan jalannya untuk kanker dan penyakit lain. Semakin pahit cokelatnya, semakin banyak kandungan flavonoid-nya.
* Cokelat juga membantu mengatur suasana hati, lho. Cokelat menstimulasi produksi endorfin di dalam otak, tulang belakang, dan bagian lain dari tubuh Anda. Peningkatan endorfin dapat memberikan rasa senang atau sejahtera. Endorfin, yang dikenal sebagai pereda sakit alami pada tubuh, bisa ditingkatkan produksinya dengan latihan jalan cepat setiap hari.
* Senyawa lain pada cokelat, yaitu serotonin, bertindak sebagai bahan antidepresi dan dapat meningkatkan suasana hati.
* Kandungan lemak tak tak jenuh tunggal yang disebut asam oleat, juga terdapat pada cokelat. Asam oleat, yang juga bisa ditemukan pada minyak zaitun dan ASI, membantu perkembangan otak bayi.
Jadi, Anda tak perlu ragu mengonsumsi cokelat selama kehamilan. Yang perlu diingat, pilih jenis cokelat murni atau cokelat pahit. Ibu hamil yang didiagnosa dengan diabetes gestasional (terjadi selama kehamilan) perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai konsumsi cokelat.
Penelitian dari Yale University juga menyebutkan bahwa white chocolate atau cokelat susu tidak memiliki manfaat kesehatan yang sama. Sebab, kadar gulanya lebih tinggi, sementara flavonoid-nya lebih rendah. Terlalu banyak mengonsumsi cokelat susu akan menyebabkan kelebihan berat badan dan komplikasi lain selama kehamilan.
Sumber: BabyCorner
Editor :
Dini