Menkes: Gawat Darurat Hanya Pencet Satu Nomor

New Feature - Kompas
http://4skripsi.blogspot.com/
Menkes: Gawat Darurat Hanya Pencet Satu Nomor
Feb 19th 2013, 09:55

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah membangun sistem online untuk pelayanan kesehatan gawat darurat di DKI Jakarta. Sistem itu nantinya akan mengkoneksikan seluruh rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta di ibu kota.

"Kalau ada gawat darurat, apakah itu bayi, serangan jantung, dan sebagainya, seseorang hanya telepon satu nomor langsung dilihat di rumah sakit mana dia bisa dilayani, baik peralatannya, sumber daya manusia, ambulan yang bisa jemput," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, di Istana Negara, Jakarta, Selasa ( 19/2/2013 ).

Sistem itu dibangun pascameninggalnya bayi berumur empat hari Dera Nur Anggraini. Dera lahir prematur dengan berat hanya 1 kg dan mengalami kelainan pernafasan lantaran paru-paru tidak berkembang.

Keluarga Dera sempat mendatangi delapan RS di Jakarta agar Dera mendapat perawatan yang semestinya. Namun, seluruh RS itu tidak dapat melayani lantaran seluruh peralatan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) terpakai.

Nafsiah mengatakan, berbagai pihak terkait sudah membicarakan program itu Senin kemarin. Rencananya, untuk tahap awal, kata dia, seluruh RS pemerintah pusat dan swasta akan terkoneksi. Program direncananya berjalan Maret 2013 .

"Kemudian akan diperluas rumah sakit daerah maupun swasta tingkat kota," kata Nafsiah.

Nafsiah menambahkan, NICU di Jakarta memang sedikit. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibantu Kemenkes dalam waktu dekat akan menambah NICU sehingga kasus seperti Dera tidak terulang. "Saya berterima kasih Gubernur DKI (Joko Widodo) cukup responsif," ucapnya.

Nafsiah kembali membantah bahwa ada penolakan terhadap Dera. "Bukannya tidak dilayani. Dera tetap dilayani tapi memang alatnya kurang. Di samping itu keluarganya mencari ke RS lain, yaitu RS Anak dan Bunda, RS Pertamina, dan sebagainya. Kebetulan mereka pun penuh alatnya. Anaknya tidak dibawa kemana-mana. Anaknya tetap diberikan oksigen tapi memang tidak cukup karena paru-parunya belum berkembang. Jadi tidak ada penolakan," ucapnya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post