KOMPAS.com - Alasan yang paling tepat untuk berdiet sebenarnya adalah untuk menjaga kesehatan. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan fakta bahwa alasan terbesar perempuan berdiet adalah demi penampilan fisik. Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan gula Splenda di Inggris ini bertujuan untuk membantu orang-orang mengurangi jumlah gula tambahan dalam makanan mereka.
Alasan paling populer untuk berdiet adalah kekagetan para perempuan ketika melihat bayangan tubuh mereka di etalase toko. Selain itu, beberapa perempuan juga mengakui memulai diet setelah ditanya apakah mereka sedang hamil (padahal tidak), atau karena menganggap dirinya orang paling gemuk di kantor.
Beragam cara pun dilakukan untuk menurunkan berat badan, seperti menerapkan diet makanan bayi, diet rendah karbohidrat, diet golongan darah, sampai memakai obat pelangsing. Hanya saja, alasan ini tak cukup kuat untuk membuat mereka kurus. Penelitian terhadap 1000 perempuan Inggris berusia 26 tahun ini juga mengungkapkan, sebagian besar perempuan akan menyerah setelah berdiet selama lima minggu, dua hari, dan 43 menit.
Hanya satu dari tujuh (13 persen) perempuan di Inggris yang bisa bertahan diet selama 13 minggu atau lebih. Sembilan belas persennya menyerah setelah satu bulan karena tak tahan untuk tidak menyantap makanan favoritnya. Sedangkan satu dari 10 perempuan (delapan persen) kehilangan kemauan untuk berdiet setelah satu minggu, dan 16 persennya menyerah setelah dua minggu.
Lalu apa yang membuat mereka "bosan" berdiet?
Survei mengungkapkan bahwa enam dari 10 perempuan (59 persen) mengaku ngidam makanan tertentu seperti cokelat (48 persen), keripik (31 persen), keju (26 persen), roti (26 persen), dan wine (23 persen). Sementara itu, gagalnya diet juga disebabkan karena mereka sulit menolak makanan favoritnya (42 persen), dan merasa tertekan saat diet (30 persen).
"Kami tahu bahwa diet akan menjadi tantangan besar bagi banyak perempuan. Namun, ujian sesungguhnya dari diet bukanlah kehilangan beberapa kilogram dengan cepat. Yang paling berat adalah bagaimana cara mengaplikasikan langkah-langkah kecil yang sehat sebagai gaya hidup Anda selama bertahun-tahun," ungkap Maria Somalya, juru bicara Splenda.
Sumber: Daily Mail
Editor :
Dini