Dua Tantangan Terberat Menjadi Remaja

Ibu dan Anak - Kompas Female
http://4skripsi.blogspot.com/
Dua Tantangan Terberat Menjadi Remaja
Mar 27th 2013, 08:56

KOMPAS.com - Setiap fase kehidupan pasti memiliki tantangannya sendiri, termasuk menjadi remaja. Psikolog Roslina Verauli mengungkapkan bahwa fase remaja seringkali dianggap sebagai posisi yang sedang "nakal-nakalnya" dan rentan terjerumus ke dalam hal-hal negatif.

"Kerentanan ini sebenarnya disebabkan remaja berada dalam posisi underdog. Di satu sisi mereka dianggap sebagai orang yang punya pemikirannya sendiri, namun masih bergantung pada orangtua. Ini yang membuat mereka jadi dilema dan sering depresi karena ada pertentangan akan kedua hal ini," jelas Roslina, di acara Cornetto di fX Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kebanyakan orangtua hanya menilai remaja sebagai sosok yang sulit diatur. Padahal, sebagai orangtua Anda seharusnya lebih memahami dan mengerti tentang masalah dan tantangan yang dialami anak remaja Anda. "Pengertian dan bantuan Anda terhadap masalah remaja ini akan membantu mereka untuk mengatasi masa transisi yang negatif dalam hidup mereka," tambahnya.

Roslina mengungkapkan, ada dua tantangan terbesar yang harus dihadapi remaja yang membuat mereka sering tertekan:
1. Memiliki teman
Setiap orang pasti membutuhkan orang lain untuk menemani mereka dalam suka dan duka. Sebagai mahluk sosial, secara naluriah manusia pasti akan menjalin pertemanan dengan orang lain. Di usia remaja, mereka akan berteman dengan lawan jenis. Ini adalah hal yang alamiah, dan orangtua tak perlu khawatir akan hal ini.

Tantangan terberat bagi remaja adalah saat mereka harus pandai-pandai menjalin pertemanan. Bagi remaja, kepopuleran seseorang bisa terlihat dari banyaknya teman yang dimiliki. Sayangnya mereka kerap "terjebak" dalam pertemanan yang negatif. Roslina menyarankan untuk tidak memilih teman hanya berdasarkan kepopuleran atau fisiknya saja. Sebaiknya pilih teman yang bisa membantu melewati tantangan hidup karena dengan cara itu mereka akan membantu memberi feedback positif.

"Teman yang baik bisa jadi orang yang menemani hidup dan membuat kita sempurna sebagai manusia. Karena teman bukan cuma buat senang-senang, tapi juga memberi dan sharing hal positif," jelasnya.

2. Punya identitas diri positif
Masa remaja dianggap sebagai masa yang penuh suasana seru dalam hidup. Beragam tantangan, masalah, dan keceriaan harus dinikmati remaja sebagai satu proses  pembentukan jati diri dan mengarahkan kehidupan mereka selanjutnya. Sayang, terkadang masalah ini justru membuat mereka kalah dan terjerumus dalam hal yang negatif.

"Di saat inilah mereka membutuhkan orangtua sebagai teman untuk berbagi, bukan sebagai penghukum atau tukang ngomel," ungkapnya.

Roslina menambahkan, orangtua harus lebih memberi perhatian dan bisa bersikap sebagai seorang teman yang baik pada remaja. Bagaimana pun, remaja juga punya tantangan dan tekanan yang cukup besar untuk membentuk identitas diri  yang positif.

Editor :

Dini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post