JAKARTA, KOMPAS.com - Para praktisi kesehatan kini semakin banyak yang menggunakan internet khususnya jejaring sosial untuk memperkuat jaringan profesional mereka. Melalui sarana itu pula, mereka dapat memberdayakan pasien dengan informasi terbaru dan mendalam.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Edelman Indonesia bekerja sama dengan Unit Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FKUGM), tenaga praktisi kesehatan, khususnya dokter, sebanyak 70 persen menggunakan komunitas profesional, seperti mailing list, 70 persen menggunakan Facebook, dan 53 persen menggunakan Youtube.
Responden terdiri dari 421 praktisi kesehatan di 4 kota besar yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan, 44 persen di antaranya merupakan dokter spesialis dan 56 persennya merupakan dokter umum. Responden yang dipilih telah melakukan praktek lebih dari 3 tahun.
Vice Chairman dan Head of Consulting Edelman Indonesia Bambang Chriswanto mengatakan, jejaring sosial lebih mendekatkan dokter dengan pasiennya.
"Komunikasi antara dokter dengan pasien bisa lebih efektif, khususnya untuk hal-hal yang bersifat kesehatan secara umum," paparnya dalam peluncuran Edelman Healthcare Professional Survey 2013 di Jakarta, Selasa (19/3/2013).
Alasan dokter menggunakan jejaring sosial, lanjut Bambang, adalah untuk berbagi pengetahuan dan informasi mengenai kesehatan dengan kolega dan publik. Selain itu, untuk memperluas jaringan profesional.
Dokter sekaligus peneliti dari Unit Kesehatan Masyarakat FKUGM Lutfan Lazuardi mengatakan, dokter termasuk profesi yang cukup baru memanfaatkan internet sebagai sarana berkomunikasi. Namun, hal ini perlu dilakukan, mengingat penggunaan internet di tengah masyarakat kini sudah sangat marak.
"Sebelum berkonsultasi pada dokter, kecenderungan masyarakat sekarang adalah melihat dulu di internet. Dengan dokter yang aktif di media sosial, tentu akan saling menguntungkan," ujar Lutfan.