KOMPAS.com - Pancious Pancake House, yang merupakan pionir dalam sajian pancake, kali ini hadir di Kemang, Jakarta Selatan. Pembukaan gerai dilakukan pada Rabu (6/3/2013), bertepatan dengan ulang tahun Pancious keenam.
Berbeda dengan gerai Pancious sebelumnya, di Kemang gerai ini bernuansa edgy dan industrial. Nuansa industrial diwakili oleh elemen dinding bata dan furnitur kayu yang didominasi warna hangat, sedangkan tampilan edgy terlihat dari lampu gantung berbentuk kocokan telur di beberapa sudut.
Penataan ruang juga dipersiapkan seefektif mungkin demi kenyamanan pengunjung. Terdapat bagian indoor dan outdoor yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Yang berbeda dari gerai-gerai sebelumnya adalah kapasitas area smoking room yang lebih besar.
"Kelebihan Pancious Kemang yang menjadi outlet ke-9 kami adalah luasnya. Di sini ada space dan ruangan outdoor yang luas. Cocok untuk bersantai," ujar pemilik Pancious Pancake House, Fransisca Tjong, saat grand launching di Colony 6 Kemang, Jakarta,
Area yang berada di outdoor tersebut cukup luas dengan banyak meja sehingga pengunjung bisa leluasa menghabiskan waktu dengan keluarga, teman, maupun kolega. Konsep outlet terbaru ini rencananya akan menjadi benchmark bagi outlet-outlet Pancious berikutnya.
Pemilihan lokasi di Kemang didasarkan pada target konsumen ekspatriat yang banyak bermukim di kawasan tersebut. "Di Kemang banyak bule, mungkin seperti Bali. Jadi kami juga menyediakan beragam pilihan bir lokal maupun impor bagi pengunjung," tambah Fransisca.
Selain bir, Fransisca juga mengatakan bahwa restoran ini menyediakan pilihan wine bagi pengunjung.
Berbeda dengan gerai lainnya, Pancious Kemang beroperasi lebih pagi, yaitu dari pukul 08.00 dan tutup lebih malam: pukul 24.00.
"Pembukaan lebih pagi karena kebiasaan ekspatriat yang mengonsumsi pancake sebagai menu sarapan. Jadi diharapkan ini juga menjadi destinasi sarapan bagi mereka mengingat banyaknya international school di area Kemang," ujar Fransisca, yang yakin kehadiran Pancious di Kemang akan mendapat sambutan yang baik.
Editor :
Dini