KOMPAS.com - Meskipun kenaikan biaya hidup serta persiapan menikah semakin tinggi, tetap menjomblo ternyata lebih menghabiskan banyak uang, demikian menurut sebuah laporan dari majalah The Atlantic Monthly. Sadar tidak, jika Anda masih jomblo sekarang ini, pasti merasakan biaya hidup yang semakin tinggi tiap tahunnya.
Artikel tersebut juga mengatakan bagaimana perempuan lajang di Amerika bisa menghabiskan hampir 1 juta dollar lebih seumur hidup untuk memenuhi kehidupan mereka sendiri. Dalam artikel berjudul "The High Price of Being Single in America" tersebut, penulis Lisa Arnold dan Christina Campbell berargumentasi, selain tidak dapat mengandalkan pemasukan dari pasangan, perempuan lajang juga harus mengeluarkan dana ekstra untuk keperluan seperti kesehatan dan sewa rumah.
Ada berbagai contoh mengenai biaya hidup yang harus ditanggung sendiri ketika kita melajang, namun bisa dibagi dengan pasangan bila kita menikah. Ketika Anda indekos, mungkin biayanya tidak terlalu tinggi. Namun semakin bertambah usia Anda, Anda menginginkan lebih banyak privasi sehingga pilihannya adalah mengontrak, bahkan membeli rumah. Cicilannya tentu akan terasa lebih tinggi bila Anda harus menanggungnya sendiri.
Dari sisi kesehatan, Anda juga harus menanggung semua biaya penggantian obat atau perawatan kesehatan lainnya sendiri. Kalau pun kantor Anda memberikan penggantian uang atau menanggung sejumlah biaya kesehatan, kadang-kadang plafonnya tidak sebanding dengan biaya yang telah Anda keluarkan. Bila Anda menikah, ada kemungkinan kantor suami menggunakan asuransi dengan plafon atau jatah yang lebih bervariasi. Dengan demikian, Anda bisa saling melengkapi.
Di negara lain, menjadi lajang juga membutuhkan biaya mahal. Dengan menggunakan patokan rata-rata dari Bureau of Labor Statistics Amerka, Huffington Post mengkalkulasi bahwa menjadi lajang di usia 20-an akan menghabiskan biaya sekitar 9.964 dollar Amerika hanya untuk biaya perumahan, sedangkan mereka yang sudah berpasangan "hanya" mengeluarkan biaya sebesar 8.844 dollar.
Yang membutuhkan biaya besar bukan hanya biaya hidup, yang sudah bisa diprediksi oleh para lajang, tetapi juga biaya gaya hidup. Para lajang harus mengeluarkan uang lebih untuk membayar biaya liburan, makan, dan bahkan membeli pakaian agar terlihat lebih menarik.
"Ketika saya masih lajang, saya menghabiskan banyak uang untuk keperluan pribadi agar menjadi lebih menarik. Sekarang, kami (dia bersama pasangan) lebih berhati-hati dalam pengeluaran uang, dan memanfaatkannya untuk kegunaan yang lebih baik," ujar Farnaz Shahri, perempuan muda yang baru menikah.
Bagi para pria lajang, biaya besar yang dikeluarkan antara lain untuk membayari teman kencan atau kekasihnya saat berkencan. Bahkan mungkin biaya bensin ekstra karena harus mengantar ke sana-kemari. Jika sudah menikah, pasangan muda biasanya akan membagi semua pengeluaran tersebut sama rata.
Memang ada perbedaan antara pengeluaran antara mereka yang lajang dan yang sudah menikah, tetapi semua itu sebenarnya tergantung kepada cara Anda mengelola keuangan dengan baik. Banyak juga kok, para lajang yang lebih cermat mengelola keuangannya. Jangan lupa, ketika Anda menikah dan punya anak, nah... di situlah pengeluaran Anda mulai menanjak gila-gilaan.
"Rasanya pengeluaranku bukan cuma lebih tinggi, tapi juga butuh lebih banyak menabung untuk mengamankan masa depan anak. Aku jadi tak punya kontrol mengenai biaya-biaya, dan butuh sokongan lebih besar untuk melindungi keluargaku," tutur Wendy McKibben Spies, desainer Amerika yang berbasis di Natchitoches, Louisiana.
Bagaimana pengeluaran Anda ketika menikah juga akan dipengaruhi oleh tipe kepribadian Anda dalam hal uang. Kalau Anda menikah dengan pria yang hemat, Anda pun akan lebih cermat dalam mengeluarkan uang. Sedangkan jika Anda menikah dengan pria yang boros atau gemar "membeli" gaya hidup, keuangan Anda pun akan sangat terpengaruh.
Apakah Anda lajang atau menikah, sebenarnya yang penting adalah menentukan tujuan finansial Anda. Kemudian, Anda perlu merancang suatu perencanaan keuangan yang akan membantu Anda mencapainya. Dengan demikian, meskipun Anda tidak menikah (atau sebaliknya), keuangan Anda menjadi lebih aman.
Sumber: Madison Mag
Editor :
Dini