TANYA :
Dok, saya sering merasakan sakit pada saat mau membuka mulut lebar atau makan makanan yang keras. Rasa sakit ini disertai dengan kaku pada rahang kanan saya dan telinga saya pun ikut sakit . Terkadang juga muncul bunyi keletuk di bagian telinga saya , saya merasa terganggu .. Apa yang harus saya lakukan dan ini tergolong penyakit apa dok ? Apakah bisa kembali normal, dan bagaimana cara menormalkan kembali ?
(Nopi Nuraini, 21 tahun, Jakarta)
JAWAB :
Nopi yang baik,
Rasa sakit pada saat mulut membuka lebar, telinga terasa sakit atau terasa penuh, rasa kaku pada rahang, dan bunyi keletuk pada bagian telinga anda, merupakan gejala adanya kelainan sendi rahang atau Temporo-Mandibular Disorder (TMD). Gejala lain yang dapat timbul pada kelainan ini adalah locking (rahang terkunci), bruxism (mengerot-ngerot gigi secara tidak sadar), gigi sensitif, keterbatasan gerakan rahang, sakit kepala, dan perubahan pada gigitan.
Penyebab TMD antara lain, adanya riwayat trauma pada rahang atau wajah, kebiasaan mengerot-ngerot gigi dan menggemeratakan gigi atas dengan bawah, kebiasaan menahan telepon di antara leher dan bahu, mengunyah pada satu sisi rahang, dan sering merasa stres atau cemas.
Tentu saja kelainan ini dapat kembali normal. Perawatan kasus TMD bervariasi tergantung beratnya kasus, mulai dari latihan sederhana yang bisa dilakukan sendiri, perawatan konservatif, hingga dengan injeksi dan operasi. Namun, perawatan sebaiknya dimulai dengan terapi konservatif non-bedah dulu, dan operasi menjadi pilihan terakhir.
Perawatan Dasar Kasus TMD yang dapat anda lakukan sendiri di rumah:
1. Kompres hangat atau dingin.
Kompres sisi wajah yang sakit dan daerah pelipis selama kurang lebih 10 menit dengan bungkusan es. Lakukan latihan peregangan rahang. Setelah latihan, kompres pada sisi wajah yang sakit dengan handuk hangat selama kurang lebih 5 menit. Lakukanlah selama beberapa kali dalam 1 hari.
2. Hindari makan makanan yang keras dan renyah (misalnya kerupuk, wortel mentah), makanan yang lengket (misalnya karamel), dan makanan yang bentuknya tebal dan besar yang membuat mulut harus membuka lebar untuk melahapnya.
3. Disarankan makan makanan yang lunak dan dipotong kecil untuk mengurangi frekuensi pengunyahan.
4. Hindari pergerakan rahang yang berlebihan, misalnya menguap terlalu lebar atau mengunyah permen karet.
5. Latihlah postur tubuh yang baik untuk mengurangi sakit di leher dan wajah. Jangan bertopang dagu atau menjepit telepon di antara bahu dan telinga.
6. Sebisa mungkin menjaga agar gigi atas dan bawah tidak mengatup sehingga otot rahang bisa beristirahat. Untuk mengontrol clenching (kebiasaan menggemeretakan gigi atas dengan gigi bawah), letakkan lidah di antara gigi atas dan bawah.
Perawatan Dasar Kasus TMD yang dapat dilakukan dengan bantuan Dokter Gigi:
1. Medikasi.
Untuk mengurang sakit, dapat digunakan obat golongan Anti Inflamasi Non Steroid seperti aspirin atau ibuprofen. Obat golongan muscle relaxant dapat diberikan pada penderita yang mempunyai kebiasaan clenching untuk membantu melemaskan otot rahangnya yang tegang. Obat anti anxietas diberikan untuk membantu mengurangi stres, dimana stres dapat juga memicu terjadinya TMD.
2. Pemakaian splint atau night guard appliance.
Splint dan night guard appliance dapat mencegah kontak antara gigi atas dan gigi bawah, oleh karenanya dapat mengurangi efek dari kebiasaan clenching. Alat tersebut juga dapat mengoreksi gigitan dengan memposisikan gigi-geligi pada posisi yang paling tepat dan tidak traumatik.
3. Melakukan perawatan gigi korektif.
Lakukan pemasangan gigi tiruan untuk menggantikan gigi yang hilang. Bila perlu memperbaiki gigitan lakukan perawatan orthodonti.
Saat ini sebaiknya anda mendatangi Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia (Drg.,SpPros) untuk dilakukan pemeriksaan dan penentuan perawatan yang tepat bagi kasus anda. Setelah itu, anda dapat melakukan terapi sendiri di rumah sesuai instruksi Dokter Gigi anda.
Demikian Nopi, semoga lekas sembuh.
Salam gigi sehat.