Kompas.com - Selain bisa mengembalikan energi, tidur siang memiliki banyak manfaat lain bagi kesehatan. Tidur siang efektif selama 20-30 menit terbukti bisa meningkatkan mood, memperbaiki kinerja, dan kewaspadaan, tanpa menimbulkan rasa pening atau mengganggu jam tidur malam.
Beberapa tokoh yang rutin tidur siang sebagai bagian dari gaya hidupnya adalah Winston Churchill, John F. Kennedy, Ronald Reagan, Napoleon, Albert Einstein, Thomas Edison and George W. Bush.
"Memang benar tidur siang bisa mengembalikan energi, namun bukan berarti dapat membayar utang tidur malam," kata ahli tidur Dr. Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayoran, Jakarta.
Tidur siang sendiri terdiri atas tiga tipe, yaitu
- Planned napping / preparatory napping, biasa disebut tidur yang terencana. Tidur jenis ini dilakukan oleh mereka yang meluangkan waktu untuk tidur siang meski belum mengantuk. Hal ini bisa dilakukan sebagai mekanisme bertahan sebelum merasa terlalu lelah, atau supaya seseorang bisa terjaga tepat pada waktunya.
- Emergency napping. Tidur ini terjadi ketika seseorang seketika merasa lelah dan tidak bisa melanjutkan aktivitas yang dijadwalkan. Tipe ini biasanya ada pada orang yang mengoperasikan mesin berat atau mengemudi.
- Habitual napping. Tipe ini biasa tidur siang dengan jadwal tertentu setiap harinya, misalnya pada anak-anak. Hal yang sama juga dilakukan orang dewasa selepas makan siang.
Sebelum tidur sebaiknya pastikan suasana sekitar nyaman untuk terlelap. Lingkungan sekitar berdampak besar pada kemampuan seseorang untuk tidur. Bila memungkinkan cobalah untuk membatasi kebisingan dan cahaya lampu. Menghabiskan beberapa waktu di tempat tidur sebelum mengantuk, terbukti merangsang timbulnya rasa ingin tidur.
Sebaiknya jangan mengambil jam tidur siang terlalu dini atau lambat. Telat tidur siang akan mengganggu jam regular tidur malam. Sebaliknya, tidur siang yang terlalu dini menyebabkan tubuh belum siap tidur. "Prinsipnya jangan sampai tidur siang mengganggu tidur malam," kata Andreas.