LaSalle College Pamerkan Karya Alumninya

Cantik dan Gaya - Kompas
http://4skripsi.blogspot.com/
LaSalle College Pamerkan Karya Alumninya
Apr 22nd 2013, 06:30

KOMPAS.com - Awalnya disiapkan sebagai tugas akhir, tapi hasil rancangan busana dari beberapa siswa ternyata cukup mengejutkan. Maka sebanyak 37 lulusan fashion design dari LaSalle College International Jakarta pun memamerkan karya tugas akhir tersebut dalam suatu peragaan kreatif bertema "256" di The Hall, Senayan City, Jakarta, Sabtu (20/4/2013) lalu.

Peragaan tersebut memamerkan ragam koleksi busana yang unik, dari busana formal, semi formal, busana santai, adibusana, hingga busana anak-anak. Masing-masing perancang mengusung antara 6-10 outfit dengan tema khusus.

Salah satu yang menarik adalah karya Erwin yang mengangkat tema "Void Days", menggambarkan hari-hari pasca kiamat. Enam busana yang ditampilkannya sangat unik, dengan menggunakan bahan wol, kulit, serta bulu-bulu. Padu padan warna serta teknik pengerjaan dengan banyak layer membuat gaun-gaun itu benar-benar menonjol dan mencuri perhatian.

Rancangannya berkesan matang, dan tidak salah kalau koleksinya meraih penghargaan The Best Final Collection di antara lulusan desain yang lain. Tetapi bukan berarti yang lain tidak menarik. Beberapa nama lain tampak berusaha menyuguhkan rancangan yang tak kalah unik dan segar.

Seperti Merlyn Widjaja, yang membawa kesan lain dalam jaket, sweater, dan wol. Potongan-potongan mini dan detail yang unik membuatnya menarik. Sri Angelina Wijaya dan Gloria Agatha mengusung busana anak-anak yang santai. Koleksi mereka banyak menampilkan kaus, rok, atau sweater penuh warna, serta penggunaan motif di beberapa desain.

Rahma Putri memberi kejutan dengan koleksi yang penuh drama. Gaun-gaun cantik miliknya ditambahkan aksen anyaman rotan sebagai hiasan kepala atau ornamen di kedua belah tangan. Rok-rok mengembang atau jubah besar menjuntai panjang.

Lebih ekstrim lagi adalah koleksi milik Yuliana. Ada jubah berlampu, bisa disebut demikian karena jubah putih itu di dalam gelap terang benderang di sekelilingnya. Lalu ada juga ornamen anyaman transparan yang dibuat seperti tabung menutupi kepala sampai batas pinggang. Karya-karyanya ini membuat penonton sedikit menahan nafas, takjub.

Devy Fransiska juga menawarkan hal yang sama dengan koleksi tribal pedalaman bermotif macan, dengan gaun panjang berornamen penutup kepala. Sementara Chrisnawati Puspitasari membawa ragam busana pria ala Jepang masa silam lengkap dengan ornamen penutup kepala bundar dan samurainya.

Sebelum berakhir, ada koleksi rancangan Natharika Septhiana yang menorehkan kesan. Karya Natharika yang juga pernah meraih Hempel Award ini sangat modern, edgy, dan futuristik. Salah satu busananya yang mencolok adalah rok mengembang yang terbuat dari anyaman rotan.

Menyaksikan peragaan busana mahasiswa LaSalle College ini seperti menghadiri pekan mode yang dipadatkan dalam satu peragaan. Semua hadir dengan konsep rancangan yang unik dan berusaha mencari nuansa baru. Beberapa di antaranya berhasil dan cukup menjanjikan.

Editor :

Dini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post