Kompas.com- Saat terbaik untuk mulai memikirkan gizi yang baik sebenarnya adalah sebelum merencanakan kehamilan. Pasalnya berbagai perkembangan organ penting pada janin terjadi di awal-awal kehamilan, bahkan mungkin sebelum seorang wanita menyadari dirinya hamil.
Pada delapan minggu pertama kehamilan, akan terjadi pertumbuhan embrio yang sangat cepat. Pada periode itu disebut juga dengan masa development plasticity (plastisitas perkembangan). Pada masa ini janin akan menyesuaikan tumbuh kembangnya sesuai dengan asupan gizi yang diterima dari tubuh ibunya.
Para peneliti menjelaskan development plasticity sebagai respon gen terhadap kondisi lingkungan yang berbeda selama fase perkembangan janin. "Bila gen tersebut tidak didukung asupan gizi yang cukup, besar kemungkinan gen tidak bisa terekspresi," kata Endang L.Achmadi dari Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Di delapan minggu pertama kehidupannya, janin akan menyesuaikan diri pada asupan gizi. Perubahan ini, menurut Endang, bersifat permanen dan mempengaruhi proses tumbuh kembang bayi di masa mendatang. Bila asupan nutrisi sedikit, maka bayi akan tumbuh kecil dengan berat bedan rendah.
"Asupan nutrisi yang terbatas menyebabkan bayi mengurangi porsi pertumbuhan sel-sel tertentu dan memusatkan hanya pada organ penting saja, misalnya jantung," katanya.
Development plasticity tak hanya bereaksi pada gizi kurang, tapi juga gizi berlebih. Pada bayi yang lahir dengan kondisi kelebihan gizi dengan berat badan besar akan memicu terjadinya penyakit yang bisa diwariskan lintas generasi, misalnya diabetes. Sementara berat badan yang relatif rendah juga menggiring pada kemungkinan menderita penyakit degeneratif, misalnya gagal jantung dan gangguan kecerdasan. Berat badan ideal bayi saat lahir menurut Endang adalah 3.000 gram.
Respon janin ini menuntut ibu melindungi bayi dengan maksimal. "Development plasticity ini menjadi kunci memutus dampak gizi buruk. Kalau di delapan minggu pertama kehidupannya janin mendapat asupan maksimal, maka tumbuh kembang saraf dan tubuhnya bisa lebih optimal," kata Endang.