KOMPAS.com - Berlokasi di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Publico Bistro & Winebar mengusung tema klasik New York tahun 1920-an sebagai ciri khas dan kekuatannya. Dari desain interior, menu andalan, hingga musik yang dimainkan.
Restoran dan bar ini terdiri atas tiga lantai. Di lantai satu terdapat dua ruang private dengan wine cellar. Di lantai dua, ada bar yang memanjang dengan sejumlah meja dan kursi, serta stage untuk band manggung. Tepat di atas bar, ada ruang lepas sampai ke lantai tiga. Tangga menuju ke lantai teratas ini membawa tamu ke DJ booth dan meja-kursi yang ditata rapi.
Nuansa klasik New York sendiri ditampilkan melalui arsitektur art deco, dinding batu bata, serta potongan-potongan koran jadul sebagai hiasan meja.
"Konsep New York era tahun 20-an adalah acuan judul, karena saat itu merupakan era penting di New York terkait minuman dan cocktail, serta musik jazz dan swing," ujar Agung Wahyu Nugroho, General Manager PT Ryst Group, saat grand opening Publico, di Jalan Senopati Raya No 65, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2013).
Kata dia, dengan mengambil momen tahun '20-an, maka restoran dan winebar jadi terasa lebih kuat konsepnya. Selain desain interior, nuansa jadul New York juga ditambahkan lagi dengan penamaan ruang private Hemingway dan Capone. Publico sendiri merupakan nama surat kabar di mana Hemingway bekerja, dan cukup ternama saat itu.
Sebagai pelengkap nuansanya, Publico memainkan musik jazz dan swing ketika tamu sedang menikmati hidangan. Di hari kerja, sajian musiknya live, sementara di hari Jumat dan Sabtu musiknya berasal dari DJ yang memainkan jazz dan swing.
Publico sebelumnya sudah melakukan soft opening pada pertengahan Februari lalu, dengan nama Bistro & Bar. Pemilihan nama Winebar kemudian menjadi penyempurnaan melihat kecendrungan permintaan tamu dan pelanggan yang kerap datang.
Dalam pembukaan resminya, turut hadir Sumarno sebagai Manager Restoran, Gerry Adrianto sebagai Manager Bar dan Mixologist, serta Chef Cheppi Aulia sebagai Executive Chef.
"Yang membuat kami beda dan unik adalah adanya Inka Charcoal Grill Oven yang kami impor dari Inggris untuk tingkat kematangan grill products," tambah Gerry.
Inka Grill yang ditempatkan di lantai dua ini menggunalan teknologi masak dengan arang yang diyakini memberi aroma dan kelezatan tersendiri pada masakan.
Bar yang ada di Publico terisi oleh wine yang jumlahnya disebut lebih dari 400 buah dari seluruh dunia. Untuk cocktail-nya, dibagi lagi dalam signature cocktail, prohibition cocktail, dan contemporer cocktail.
"Itu beberapa menu khas dari kita bagi yang mau eksplor rasa baru," ujar Gerry.
Sementara untuk menu makanannya, Chef Cheppi menyebut ada beragam yang mewakili selera masyarakat Indonesia. Dua menu andalannya adalah Beef Tenderloin Fussili, dan Duck Aglio Olio.
"Di sini, kami punya satu tenderloin steak dengan bahan serta pembuatan dengan Inka yang memberi rasa khas dan wangi," kata dia meyakinkan.
Dengan pilihan menu dan harga yang sesuai, Sumarno mengatakan target Publico kemudian lebih banyak pada eksekutif muda, perusahaan, atau sosialita.
Restoran dan winebar ini berkapasitas 180 tamu, dengan alokasi maksimal 30 di lantai satu, 80 di lantai dua, serta 70 orang di lantai tiga.
Editor :
Dini