KOMPAS.com - Saat ingin membeli seprai di department store, pasti akan ada banyak jenis sprei yang disodorkan. Entah itu yang terbuat dari bahan seperti polyester, katun, sutra, rayon, tencel, atau campuran. Mengenali jenis kain menjadi sangat penting karena akan menentukan kenyamanan tidur, sekaligus faktor kesehatan.
"Dari banyak ragam pilihan, pilihlah yang komposisinya 100 persen katun, karena lebih nyaman," ujar Yuliab Koersen, praktisi dan pengamat tekstil, dalam diskusi "Rahasia Kain untuk Kenyamanan Tidur" bersama Santas, di Restoran Kembang Goela, Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Menurut Yuliab, masing-masing kain memiliki kelebihan dan kekurangan, serta memengaruhi tingkat penyerapan cairan, tekstur, tampilan, dan harga. Lalu kenapa katun? Karena selain memberikan kenyamanan saat digunakan (menyerap keringat, lembut, dan sejuk), sprei katun juga memiliki daya tahan yang lama, memiliki tampilan mengilap, serta mudah dirawat.
Hal itu berbeda dari bahan lainnya, misalnya polyester yang mungkin lebih murah tapi tidak menyerap keringat. Begitu juga rayon, yang mungkin lebih mengilap atau berkilau seperti sutra tapi tidak tahan lama.
"Selama ini masih banyak yang membeli sprei karena motifnya cantik atau dapat potongan harga cukup besar, tetapi tidak mengetahui jenis kain dan kemudian tidak nyaman dipakai," kata Yuliab menambahkan.
Selain itu, pemilihan kain sprei juga mesti mengingat faktor kesehatan, karena bagaimanapun sprei, sarung bantal, dan guling bersentuhan langsung dengan kulit saat beristirahat. Kalau tidak menyerap keringat atau tidak nyaman akan berpengaruh pada kualitas tidur.
"Ketika memilih kain sprei jangan sentuh di permukaan saja, tapi juga raba bagian dalamnya atau kalau perlu diremas," tambah Johan Lukmito, General Manager Santas, perusahaan dengan produk perlengkapan tidur. Menurutnya, kain dengan bahan katun biasanya lebih halus saat diraba.
Saat ini jenis katun yang tersedia di pasar pun bervariasi, sesuai dengan asal serat, proses penenunan, hingga tahap penyelesaiannya. Di antaranya ada serat katun pendek atau short staple cotton, upland cotton seperti katun AS, sampai katun kualitas terbaik golongan ELS atau Extra Long Staple seperti katun Egyptian, Supima, dan MicroCotton.
"Makin halus dan makin tinggi tingkat kepadatan benang akan terasa lebih nyaman, namun itu sebanding juga dengan harganya," tambah Johan. Sebagai perbandingan, untuk sprei berbahan katun 100 persen biasa mungkin bisa berkisar di angka Rp 1 juta, namun untuk katun ESL bisa mencapai Rp 6 - 10 juta.
Untuk mengetahui jenis kain, publik biasanya bisa memeriksa keterangan yang tertera di balik kain, merabanya, atau bertanya lebih jauh pada penjual untuk memastikan.
"Mengenali bahan dari sprei yang digunakan untuk tidur menjadi penting karena bersentuhan langsung dengan tubuh dan menentukan kualitas kenyamanan tidur," ujar Johan.
Editor :
Dini