KOMPAS.com - Profesi peneliti belum menjadi pilihan karier kebanyakan perempuan. Padahal sebenarnya perempuan punya potensi besar menjadi peneliti. Profesi ini memiliki tantangan tersendiri. Ada sifat dan sikap peneliti yang mesti dimiliki. Pakar pendidikan Prof. Dr. Arief Rachman MPd memaparkan sifat dan sikap yang perlu dimiliki peneliti.
Penelitian selalu punya tujuan, selain juga ada isu dan penyelesaian masalah. Penelitian juga harus bermanfaat. Karenanya dibutuhkan kejelasan, kecermatan, ketelitian dan penelitian bersifat luas.
Menjadi peneliti juga harus siap menjadi pejuang, punya integritas, dan tidak berkhianat. "Penelitian yang dilakukan di Indonesia jangan dijual ke luar negeri, jangan berkhianat," ungkapnya di sela bincang-bincang program beasiswa untuk perempuan peneliti di Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Menjadi ilmuwan juga harus punya keberanian untuk menyampaikan hasil penelitian. Artinya, peneliti harus berani bersuara terkait penelitiannya tidak mudah dikalahkan dengan kepentingan apa pun.
Prof Arief juga menyebutkan peneliti harus rendah hati. "Jangan sombong untuk menyampaikan hasil penelitian,"ungkapnya.
Peneliti juga harus tahan banting. "Penelitian bisa berlangsung lima sampai 10 tahun, kadang-kadang menyatakan salah pada penelitian awal sebab ada temuan baru," paparnya.
Yang juga harus dimiliki peneliti adalah kreativitas. "Peneliti harus punya kreativitas untuk menciptakan pekerjaan bukan mencari pekerjaan," ungkapnya sekaligus merespons anggapan mengenai profesi peneliti yang tidak memiliki penghasilan besar. Dengan kreativitas tinggi, peneliti bisa menciptakan temuan yang memberikannya penghidupan lebih baik.
Editor :
wawa