KOMPAS.com - Batik tulis asli pasti harganya cukup mahal. Makanya, jangan sampai koleksi batik tulis Anda rusak akibat cara mencuci yang salah.
"Banyak orang yang serba salah saat harus mencuci batik. Mau dicuci takut rusak, kalau tak dicuci jadi kotor," ungkap Iwet Ramadhan, saat peluncuran buku Cerita Batik di Kuningan City, Jakarta, Jumat (31/5/2013) lalu.
Sebagai pecinta batik, Iwet mengungkapkan bahwa kain batik khususnya batik tulis harus dirawat dengan cara khusus. Antara lain dengan mencucinya memakai buah lerak, dan menyimpannya di lemari yang kering.
"Jangan lupa selipkan akar wangi dalam lemari untuk menghindarkan rayap dan binatang lain yang bisa merusak kain. Akar wangi ini juga akan membuat kain batik jadi lebih wangi," jelasnya.
Selain itu, bagaimana sih cara merawat batik yang tepat?
1. Pisahkan batik dari jenis pakaian yang lain. Hal ini untuk menghindarkan kain dan pakaian lain agar tak kelunturan oleh batik. Campuran malam dan pewarna dari batik tulis ini sangat mudah luntur.
2. Cuci batik dengan menggunakan buah lerak atau deterjen khusus pencuci batik. Sebaiknya jangan menggunakan deterjen pakaian biasa, karena bisa membuat batik rusak dan sedikit memudar warnanya. Untuk hasil maksimal, sebaiknya cuci dengan air hangat.
3. Ketika mencucinya, jangan menggunakan mesin cuci. Akan lebih baik jika Anda mencucinya dengan menggunakan tangan.
4. Setelah merendam batik sebentar, kucek perlahan agar kotoran terangkat semua. Ingat, jangan sesekali menyikat batik, karena akan merusak kain, warna, dan motif batik. Sikatan yang terlalu keras akan berpotensi merobek kain.
5. Saat akan menjemur, jangan memeras batik, karena akan membuat kain jadi kusut.
6. Gantung dengan gantungan yang tebal agar tidak meninggalkan bekas lipatan di kain setelah kering. "Anda bisa juga menjemurnya di sebilah bambu yang diameternya besar. Selain agar tidak meninggalkan bekas liputan, penjemuran menggunakan jemuran berdiameter besar ini agar antar helaian tidak menempel dan luntur," katanya.
7. Sebaiknya jangan menjemurnya langsung di bawah terik matahari. Sebaliknya, angin-anginkan saja kain ini di bawah tempat teduh.
8. Setelah kering, setrika dengan menggunakan panas yang rendah. Alasi dengan menggunakan kain yang tipis, agar setrika tak langsung menempel pada kain batik.
Editor :
Dini