Kompas.com — Duduk lama dalam perjalanan jauh bisa menimbulkan pembekuan darah dalam kaki. Tidak beraktivitas, misalnya pada pasien yang tidak bisa bergerak, juga bisa meningkatkan kondisi yang disebut juga dengan deep vein thrombosis (DVT) ini.
Sebagian bekuan darah pada vena dalam bisa terlepas dan ikut aliran darah ke atas lalu bersarang pada pembuluh darah dalam paru. Hal ini bisa beraktibat fatal.
Kini ada cara sederhana untuk mencegah DVT, yakni dengan kompres kaki yang bisa ditiup. Alat tersebut secara teratur akan meremas kaki supaya aliran darah tetap lancar dan mencegah terbentuknya pembekuan darah.
Dalam sebuah percobaan terhadap 2.876 pasien diketahui alat kompres tersebut cukup efektif mencegah DVT. Asosiasi Stroke Inggris menyebutkan hasil ini sangat memuaskan dan berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.
Selain kompres kaki, sebelumnya sudah lebih dikenal stoking kompresi. Namun, ternyata stoking tersebut kurang efektif mencegah terjadinya bekuan darah. Demikian juga halnya dengan obat antipembengkakan.
Adapun alat kompresi kaki ukurannya sesuai dengan kaki dan terisi udara setiap menit. Alat tersebut mengompresi kaki dan mendorong aliran darah kembali ke jantung. Alat ini bisa dipakai selama sebulan atau sampai pasien pulih dan bisa bergerak kembali.
Dalam penelitian, sebanyak 8,5 persen pasien yang menggunakan alat kompresi ini mengalami pembekuan darah. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding pasien yang diterapi secara konvensional dan sebanyak 12,1 persen mengalami DVT.
"Setidaknya kita memiliki alat yang sederhana, aman, dan terjangkau untuk mengurangi risiko DVT bahkan alat ini mungkin akan mencegah risiko kematian pascastroke," kata Prof Martin Dennis dari Universitas Edinburgh.
Kelak alat ini juga akan diuji coba pada pasien penyakit lain yang tidak bisa bergerak.