KOMPAS.com - Status hubungan romantis bisa dalam bahaya jika pasangan atau individu dalam hubungan adalah penonton televisi, Fakta ini terungkap pada sebuah studi dari Albion College.
Penelitian, yang baru saja dirilis secara elektronik dan akan segera diterbitkan dalam jurnal Mass Communication and Society, menemukan bahwa semakin banyak orang percaya pada penggambaran realitas asmara di televisi, semakin kecil kemungkinan mereka berkomitmen dengan hubungan asmara mereka di kehidupan nyata.
Penelitian mengambil fokus pada Agustus 2012, acara televisi yang paling sering ditonton yakni, Burn Notice, True Blood, The Big Bang Theory dan Two and a Half Men menampilkan potongan cerita serta adegan hubungan romantis yang sangat menonjol di seluruh episode mereka. Penelitian ini sangat penting untuk membantu individu memahami dampak menonton televisi terhadap hubungan percintaan mereka.
"Dalam penelitian ini saya menemukan bahwa individu yang percaya penggambaran realistis asmara di TV sebenarnya kurang berkomitmen kepada pasangan mereka dan akan terus memikirkan alternatif pilihan yang lebih menarik dibanding pasangan mereka," Dr Jeremy Osborn, penulis artikel itu mengatakan.
"Harapan saya adalah bahwa orang akan membaca artikel ini dan lihatlah hubungan mereka sendiri dan hubungan orang-orang di sekitar mereka. Seberapa realistis harapan mereka kepada pasangan dan juga menyadari harapan itu datang darimana? Jangan hanya berkaca dari hubungan asmara di serial TV."
Lebih dari 390 pasangan menikah berpartisipasi dalam studi ini. Peserta diminta menanggapi pertanyaan tentang kepuasan mereka dengan hubungan romantis mereka saat ini, harapan dari sebuah hubungan, komitmen pada hubungan, kepercayaan mereka akan nilai roman yang ditampilkan televisi, frekuensi menonton serta beberapa faktor lainnya dalam sebuah hubungan asmara. Hasilnya penelitian juga menemukan bahwa semakin seseorang percaya pada nilai roman televisi, semakin yakin bahwa sebuah hubungan membutuhkan "biaya" yang tinggi. Yang dimaksud oleh biaya di sini adalah kehilangan seseorang, kehilangan kebebasan pribadi, rugi waktu atau kualitas tidak menarik pasangan mereka.
"Kita hidup dalam sebuah masyarakat yang terus-menerus menenggelamkan dirinya dalam media, tetapi kebanyakan orang tidak memiliki pengetahuan dampak yang dapat disebabkan," kata Osborn.
Sumber: Science Daily
.png)
