TANYA :
Dok, saya mempunyai anak berumur 4 tahun. Anak saya ini mengalami bau mulut. Apakah bau mulut tersebut pengaruh dari giginya yang krepes dan berlubang? Supaya tidak bau mulut bagiamana cara mengatasinya? Padahal, ia sudah saya dibiasakan untuk menyikat gigi, tapi bau mulutnya tetap ada. Apakah penyebab bau mulutnya itu? Apakah ada penyakit lain yang menyebabkan bau mulut? Terima kasih banyak, ditunggu jawabannya.
(Ike, 35, Tangerang)
JAWAB :
Ibu Ike yang baik,
Sekilas mengenai bau mulut atau dalam istilah kedokteran giginya adalah halitosis merupakan bau yang timbul akibat proses bakteri di dalam mulut. Komponen utama bakteri yang menyebabkan bau mulut adalah hidrogen sulfida dan merkaptan.
Penyebab bau mulut pada anak-anak antara lain :
1. Adanya penyakit jaringan pendukung gigi
2. Aliran air ludahnya kurang
3. Tambalan yang tidak tepat
4. Kumpulan bakteri yang berlebihan di lidah
5. Sisa makanan yang terdapat di saku gusi
6. Adanya penyakit sistemik
7. Konsumsi obat tertentu
8. Gangguan pencernaan
Hal-hal yang anda bisa lakukan untuk mencegah bau mulut adalah:
1. Melakukan penyikatan gigi dengan teknik yang tepat dan optimal, yaitu dengan gerakan melingkar besar agar lebih mudah ditiru anak. Buatlah suasana menyikat gigi jadi menyenangkan dan tidak monoton, sehingga anak tidak terburu-buru dalam melakukan sikat gigi. Tidak lupa anda harus ikut membersihkan ulang gigi anak anda, sehingga pembersihan gigi lebih maksimal. Gunakan juga kain kasa yang dibasahi air matang, untuk membersihkan lidah anak anda.
2. Merangsang aliran air ludah dengan cara banyak makan buah yang berserat dan sayuran hijau, serta banyak mengkonsumsi air mineral,
3. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis diantara waktu makan utama, untuk mencegah terjadinya gigi berlubang yang dapat menimbulkan bau mulut.
4. Jika anak anda memiliki kebiasaan minum susu (ngedot) sebelum tidur atau sambil tidur, maka anda harus memberikan air putih setelahnya. Kemudian bersihkan gigi dan lidah anak anda menggunakan kain kasa yang dibasahi air matang.
5. Rutin melakukan pemeriksaan dan pembersihan karang gigi di Dokter Gigi.
6. Memperbaiki tambalan gigi yang tidak baik di Dokter Gigi.
7. Melakukan penambalan gigi pada gigi yang berlubang.
8. Jika anak anda memiliki penyakit sistemik tertentu atau penyakit gangguan pencernaan, sebaiknya segera konsultasikan ke Dokter Spesialis yang berkompeten, untuk segera dilakukan perawatan.
Sebaiknya saat ini, ibu pergi ke Dokter Gigi Spesialis Gigi Anak (Drg., SpKGA). Minta kepada beliau untuk dilakukan pemeriksaan rongga mulut secara menyeluruh. Mana saja yang perlu ditambal, dilakukan pencabutan, atau pembersihan karang gigi. Ceritakan juga riwayat kesehatan umum anak anda kepada beliau.
Setelah itu, anda dapat menerapkan beberapa saran yang telah saya berikan di atas.
Demikian Ibu Ike, semoga anak anda lekas membaik.
Salam gigi sehat.